beritaenam.com, Jakarta – Sejumlah relawan pendukung Capres dan Cawapres Joko Widodo- Ma’ruf Amin meminta isu dugaan kecurangan Pemilu 2019 dihentikan. Relawan itu tergabung dalam Aliansi Relawan Pemenangan Jokowi-Amin.
Ketujuh aliansi relawan itu bahkan menggelar sayembara dengan hadiah Rp 100 miliar jika ada yang dapat membuktikan kecurangan seperti yang ditudingkan kepada pasangan Jokowi-Amin. Dana itu diperoleh dari 17 pengusaha muslim asal Indonesia.
Mereka sengaja menyumbangkan hartanya untuk meredam situasi dan opini yang belakangan berkembang liar dan menyudutkan Jokowi-Maruf.
“Ide awalnya, apa yang bisa menghentikan provokasi dan kecurangan ini. Kami berunding dengan pengusaha dan menyiapkan dana, jadi sudahlah enggak usah ribut, memprovokasi kalau ada bukti, silakan serahkan dan kami berikan uang itu,” kata Ketua Muslim Cyber Army (MCA) Jokowi, Diki Candra di Depok, Minggu (28/4).
Sayembara digelar agar tidak ada lagi tudingan kecurangan seperti yang ramai dibicarakan pasca pemilu. Dengan demikian para petugas penghitung pun dapat bekerja maksimal dan hasilnya dapat ditetapkan sesuai ketentuan.
“Intinya kami ingin meredam dan mengajak pihak 02 menghentikan provokasi kalimat curang, baik kepada Jokowi maupun KPU dan pihak penyelenggara lainnya,” ungkapnya.
Menurutnya, tidak ada masif dan terstruktur dalam pemilu yang baru saja digelar beberapa waktu lalu. Dikatakan dia bahwa permasalahan yang ada hanya permaslahan biasa. Bahkan jumlahnya tidak banyak seperti yang ditudingkan kubu pasangan nomor 02.
Oleh karenanya pihaknya meminta mengentikan isu kecurangan tersebut.
“Agar polemik curang ini dihentikan maka silahkan secara ilmiah kami tungu data itu dan kami menyiapkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk siapa saja yang bisa membuktikan minal lima persen ada kecurangan. Kami tunggu sampai satu hari sebelum pengumunan KPU, ditunggu sampai jam 12 siang,” tegasnya.
Pihaknya mempersilakan semua pihak membuktikan dugaan kecurangan yang ditudingkan. Memang diakui dia kecurangan ada, namun hal itu tidak hanya dialami kubu 02 namun juga kubu 01. Dia menegaskan bahwa jumlahnya tidak sebanyak yang diramaikan.
“Silakan buktikan apabila kecurangan minimal lima persen, kami ada tim yang akan menyeleksi dan ada dana yang dititipkan sebesar Rp 100 miliar,” tegasnya.