Beritaenam.com — ”Kita tidak boleh jadi antek China Komunis. Konstitusi kita adalah bebas aktif. Jadi, tidak boleh ikut blok manapun,” ujar Rizal Ramli. Mantan Menteri ekonomi RI viral setelah kritik keras pemerintahan Jokowi dinilai antek China.
Pemerintahan Jokowi, menurut Ramli, harus menggeser politik ekonomi yang sangat pro China. “Kontitusi kita jelas-jelas bebas aktif, enggak boleh blok timur blok barat,” ujarnya.
Rizal Ramli menilai pemerintah sudah sangat pro dengan RRC, sehingga merugikan rakyat dan kepentingan nasional.
Rizal Ramli menyebut selema ini pemerintah seolah takut banget sama China, sampai slundupin terus orang China dengan dalih turis dan lain-lain.
Mantan Menko Maritim itu pun dituduh rasis. RR, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa tuduhan itu salah alamat dan norak.
“Yang dikritik itu negara China (RRC), bukan etnis Tionghoa,” tegas Rizal Ramli, yang mengaku alm istrinya adalah keturunan Tionghoa. Ia juga punya anak angkat Katolik & Protestan.
”Teman-teman Tionghoa RR banyak sekali,” jawab Rizal Ramli memberi pencerahan kepada para pendengung bahwa yang dia kritik adalah China sebagai negara, yaitu Republik Rakyat China yang dipimpin Xi Jinping. Bukan etnis Tionghoa.
Rizal Ramli mencontohkan kesuksesan tim ekonomi yang dipimpinnya pada era Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dari negatif 3 persen ke positif 4,9 persen.
Kala itu, strategi kebijakan yang dijalankan pihaknya adalah melalui program restrukturisasi korporasi milik negara maupun unit usaha swasta.
“Seiring dengan itu, utang-pun berkurang, dan mencapai indeks Gini Ratio terendah (0,31) sepanjang sejarah Indonesia adalah melalui program restrukturisasi korporasi milik negara maupun unit usaha swasta,” kata dia.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri tersebut mengungkap beberapa contoh sukses restrukturisasi korporat.
Antara lain restrukturisasi Bulog, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), pemisahan manajemen PT Telkom dan PT Indosat, serta penanganan Bank Internasional Indonesia (BII). Selain itu, kebijakan di sektor properti, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Tani.
Menurut mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia ke-4 ini ada tiga negara Asia yang akan jadi superpower baru yakni Vietnam, India, dan Meksiko
“Menurut saya kalau Indonesia canggih, cerdas, Indonesia bisa menjadi the fourth super power (Negara superpower keempat) dalam 10 tahun akan datang,” ucapnya.
Rizal Ramli menyebut selema ini pemerintah seolah takut banget sama China, sampai slundupin terus orang China dengan dalih turis dan lain-lain.