Beritaenam.com, Jakarta – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy meminta agar kepolisian menyelidiki tuntas kasus hukum Ratna Sarumpaet. Ia tidak ingin kasus ini dibiarkan mengendap agar ke depan tidak ada lagi kasus serupa.
“Terkait kasus Ratna Sarumpaet, ini harus diselidiki tuntas setuntas tuntasnya. Jangan sampai mengendap, karena ini kebohongan terbesar atau mega hoaks,” ujar Rommy, panggilan akrab Romahurmuziy, kepada wartawan di Solo, Rabu (10/10).
Rommy menambahkan, beberapa waktu lalu partainya pernah mengusulkan agar momen pengakuan kebohongan Ratna Sarumpaet, tanggal 3 Oktober ditetapkan Hari Anti Hoax Nasional. Rommy menilai kebohongan Ratna tidak cukup dibiarkan begitu saja.
“Apakah ini bagian dari orkestrasi, atau bagian dari skenario. Nah ini yang harus dibongkar sedemikian rupa agar ke depan tidak ada lagi yang bermain-main dengan hoaks. Karena sampai saat ini di berbagai media masih banyak yang ditebarkan dan digunakan untuk mendiskreditkan pemerintah,” katanya.
Terkait pemeriksaan politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Rommy menganggap hanya persoalan biasa.
Menurutnya, setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Jika penegak hukum memerlukan, Rommy menyarankan agar datang.
“Kalau penegak hukum memerlukan, ya datang saja. Tidak perlu kita berapologi dengan berbagai alasan. Karena sebagai warga negara yang baik membantu penegak hukum untuk menyelesaikan proses hukum yang sedang dilakukan,” katanya lagi.
Menanggapi pengerahan massa ke Polda Metro Jaya, Rommy menilai, tindakan tersebut berlebihan. Karena tindakan tersebut seperti menyampaikan pesan yang tidak bersahabat.
Menurutnya, jika Amien Rais tidak melakukan hal-hal yang seperti dibayangkan, seharusnya tidak perlu mengerahkan massa.
“Ini kan pemeriksaan biasa, belum akan ada status hukum apapun. Saya yakin, pak Amien seseorang yang sudah sangat matang dan berpengalaman. Jadi kalau hanya menghadapi seorang penyidik kepolisian masa perlu bawa banyak teman,” pungkas Rommy.