beritaenam.com, Jakarta – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Jumat (1/2). Pagi ini, Rupiah dibuka menguat di level Rp 13.945 per USD, menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.972 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah langsung melemah usai pembukaan hingga sentuh level Rp 13.985, namun kemudian kembali menguat di Rp 13.970 per USD. Saat ini, Rupiah melemah tipis di level Rp 13.978 per USD.
Deputi III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis Kantor Staf Presiden (KSP), Denni Puspa Purbasari, mengatakan penguatan Rupiah ini terjadi karena isu The Fed yang akan menahan laju kenaikan suku bunga. Ke depan, penguatan ini masih akan berlanjut.
“Iyaa, karena ekspektasi bahwa oke ekonomi AS kan kita barusan Fed mengatakan bahwa akan gradually menaikkan, akan lebih patient. Dan kita jadi tahulah aliran capital tidak mengalir ke sana,” ujarnya di Hotel Mulia, Jakarta.
Puspa mengatakan, dana sebagian besar akan mulai masuk ke negara-negara berkembang. Salah satunya adalah Indonesia, sebab Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kompetisi investasi yang tinggi.
“Jadi banyak mengalir ke potensi ekonomi-ekonomi dunia. Indonesia adalah salah satu radar investor global untuk jadi sasaran dana masuk. Karena dilihat dari price earning ratio dan satunya lagi earning growth itu di Indonesia masih kompetitif. Jadi why not, kamu taruh lagi di Indonesia uangnya,” tandasnya.