beritaenam.com, Magelang – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersilaturahmi ke pondok pesantren (ponpes) Darussalam Timur Watucongol, Magelang. Jokowi dipanggil ‘Pak Kiai’ saat salah seorang warga maju ke panggung.
Awalnya, Jokowi menceritakan kunjungan kerjanya ke 5 provinsi dalam satu hari pada hari Jumat (22/3) kemarin. Ia berkelakar badannya sampai kurus.
“Satu hari lima provinsi. Pindah 5 kelurahan capeknya kayak gitu, ini 5 provinsi. Sampai kurus. Yang penting alhamdulillah sehat,” ujar Jokowi di Ponpes Darussalam Timur Watucongol, Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (23/3/2019).
Jokowi juga kembali meluruskan berbagai hoax seperti larangan azan, penghapusan pelajaran agama, dan melegalkan pernikahan sejenis jika terpilih kembali di Pilpres 2019. Masyarakat juga diminta tidak golput pada Pemilu serentak 17 April.
Kemudian, Jokowi mengajak 2 warga maju ke depan. Ibu Sugiyati dari Ploso Gede ditanya soal omzet per hari dari hasil berjualan sayur. Di sinilah, Sugiyati salah panggil Jokowi dengan sebutan ‘Pak Kiai’.
“Total penjualan pinten?” kata Jokowi.
“Rp 100 sampai Rp 500 ribu. Kalau pas sepi dapat Rp 100 (ribu). Ramai Rp 500 (ribu),” jawab Sugiyati.
“Keuntungan?” tanya Jokowi.
“Rp 20 (ribu) sampai Rp 100 ribu Pak Kiai, eh Pak Presiden,” ujar Sugiyati sambil tertawa.
Jokowi pun langsung merespons ucapan Sugiyati. Saya baru dengar sekali ini dipanggil Pak Kiai. Apa mungkin saya sudah pantes? He-he,” tuturnya.
Jokowi kemudian berdialog dengan Pak Sokiman asal Sleman. Sokiman curhat mengenai kurangnya biaya pendidikan untuk anaknya.
“Anak pertama semester berapa?” ujar Jokowi.
“Sedang skripsi,” jawabnya.
“Lah wes rampung. Butuh biaya apa?” tanya Jokowi.
“Tidak kurang Rp 10 juta,” kata Sokiman.
“Masa skripsi Rp 10 juta?” timpal Jokowi.
“Untuk lain-lainnya pak,” jelas Sokiman.