beritaenam.com, Jakarta – Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir mempertanyakan ucapan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno yang tidak konsisten menyebut pembangunan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dibangun tanpa utang. Inas menilai Sandiaga seperti tidak memiliki pendirian dengan perkataanya.
“Sandiaga Uno mengatakan bahwa Tol Cipali dibangun tanpa utang, lalu dibongkar deh pernyataan tersebut oleh TKN, eh..ketahuan, ternyata ada 22 sindikasi perbankan yang memberikan pinjaman untuk tol Cipali…. malu kan Sandi?” kata Inas kepada wartawan, Jumat (4/1/2019).
Inas juga mengatakan Sandiaga seharusnya tidak perlu lagi bicara mengenai Tol Cipali. Sebab menurutnya, tol itu bukan milik Sandiaga lagi.
“Lagipula buat apa sih Sandi ngomong soal tol Cipali, kan bukan punya Sandi lagi karena udah dilego ke Astratel tahun 2015,” imbuhnya.
Sandiaga sebelumnya kembali berbicara soal pembangunan Tol Cipali. Kali ini, ia menjelaskan maksud pernyataannya yang menyebut tol sepanjang 116 km itu dibangun tanpa utang.
‘Tanpa utang’ yang dimaksud adalah tidak menggunakan pembiayaan dari APBN dan menambah utang negara.
Pembangunan Tol Cipali, kata Sandiaga, murni menggunakan pendanaan swasta. Pemerintah menggunakan pola kemitraan dengan badan usaha atau swasta, yakni PT Lintas Marga Sedaya untuk membangun tol itu.
Sandiaga lantas menyebut bahwa selama ini, sistem pendanaan seperti Tol Cipali tidak diprioritaskan oleh pemerintah Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir dari detik.com, Inas pun heran dengan pernyataan eks Wagub DKI itu. Sebab, selama ini banyak infrastruktur di era Jokowi dibangun dengan menggunakan pola kemitraan.
“Kemana aja Sandiaga Uno selama ini? Kok nggak tahu sih, kalau pembangunan tol memang tidak menggunakan APBN, dari 35 ruas tol yang dibangun di era Jokowi dengan anggaran kurang lebih Rp 300 triliun tersebut menggunakan skema KPBU atau Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha, dalam hal ini adalah BUMN dimana hanya 17% dari anggaran tersebut yang berasal dari APBN, dan itu juga khusus untuk membangun jembatan saja. Hayoo, mau dikoreksi lagi?” pungkas Inas.