beritaenam.com, Jakarta – Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bakal berlaga lebih awal untuk memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres. SBY awalnya direncanakan mulai berkampanye pada Maret 2019, namun setelah bertemu dengan Prabowo, SBY mengatakan bakal mulai berkampanye di Januari 2019.
Awalnya, Wasekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik, mengatakan partainya berkomitmen memenangkan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. Untuk itu, SBY bakal turut mengampanyekan Prabowo-Sandiaga mulai Maret 2019.
“Pak SBY akan turun. Bulan Maret (2019) nanti dia akan turun untuk mengampanyekan Pak Prabowo,” ujar Rachland kepada wartawan di Yogyakarta, Minggu (18/11/2018).
Menurutnya, PD mulai Maret bakal totalitas untuk kampanye kemenangan capres-cawapres nomor urut 02 tersebut. Tak hanya SBY, Ketua Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga akan berkampanye.
“Kami akan turun. Maret itu kami akan turun dan dengan asumsi bahwa Pak Prabowo pun dan Pak Sandiaga Uno menepati janji untuk memastikan bahwa membantu agar suara partai kami pun juga tidak turun,” ujarnya.
Dia mengatakan, saat itu, sebelum mengampanyekan Prabowo-Sandi, Demokrat fokus untuk merebut kursi di legislatif. Dia mengatakan Demokrat tidak mendapatkan coattail effect dari Prabowo-Sandiaga di Pileg 2019.
“Yang mendapatkan keuntungan coattail effect dalam Pemilu sekarang cuma dua partai, PDIP karena punya Pak Jokowi, Gerindra dengan Pak Prabowo, yang naik ya mereka berdua. Tapi partai lain seperti kami yang tidak punya capres-cawapres ya enggak dapat,” ujarnya, sepeti dikutip dari detik.com
Tapi ternyata rencana berubah. SBY mengatakan dirinya dan Demokrat bakal fokus bersama dengan Prabowo sebagai capres untuk menjelaskan kepada rakyat siapa yang pantas dipilih sebagai presiden.
“Kami juga sepakat mulai Januari hingga April mendatang yang Insyaallah kurang lebih tiga setengah bulan mendatang kami akan fokus, utamanya Pak Prabowo sebagai capres, untuk menjelaskan kepada rakyat yang akan memilih nanti siapa presiden dan wakil presiden yang lebih diyakini bisa memimpin Indonesia lebih baik lagi, maka yang akan disampaikan lebih kepada visi, misi serta tawaran dan program kebijakan untuk menjawab aspirasi rakyat untuk memenuhi harapan rakyat. Dalam pertemuan tadi Partai Demokrat dan saya pribadi sampaikan ke Prabowo selaku capres, menurut Partai Demokrat setelah keliling daerah dari ujung ke ujung, ratusan kabupaten/kota, apa yang diharapkan rakyat untuk dipenuhi oleh pemimpin Indonesia mendatang,” tuturnya.
SBY juga mengatakan akan ada perubahan rasio kampanye dari yang awalnya fokus untuk mencapai suara di parlemen menjadi kampanye pemenangan presiden. Dia mengatakan punya rencana dan strategi yang disebutnya akan terus dilakukan hingga bulan pamungkas, yakni Maret 2019.
“Empat bulan yang kami lalui fokus atau titik berat yang dilaksanakan Partai Demokrat mengarah kepada pencapaian suara terbaik di parlemen kelak tanpa meninggalkan kontribusi kami untuk pemenangan presiden. Januari sampai April itu rasio akan berubah dan berkembang lagi sesuai dengan timeline. Januari, Februari kemudian pamungkasnya Maret, April. Kami punya rencana, kami punya strategi, kami sekali lagi sebagai pemimpin partai dua-dua tujuan itu bisa tercapai, ujar SBY.
Kini, SBY kembali bicara soal memulai kampanye. Lewat akun Twitter-nya, SBY meminta restu rakyat untuk ikut berjuang dalam pemilu 2019.
“Dalam kapasitas saya sebagai pemimpin Partai Demokrat (PD), saya minta restu rakyat Indonesia untuk ikut berjuang dalam Pemilu Tahun 2019 ini,” tulis SBY.
Dia juga menuliskan soal 14 prioritas Partai Demokrat yang disebut SBY diperoleh dari aspirasi masyarakat selama dirinya berkeliling Indonesia. Adapun 14 prioritas itu antara lain menciptakan lapangan pekerjaan hingga membatasi utang agar tak jadi beban buat anak cucu.