beritaenam.com, Washington – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan telah membahas opsi menggunakan kekuatan militer di Venezuela. Opsi itu dibahas dalam percakapan Trump dengan Senator Lindsey Graham dari Partai Republik.
Graham mengatakan, dalam percakapan dengan Trump awal bulan ini, Trump menanyakan pendapatnya mengenai pemikirannya apakah akan menggunakan militer untuk mengintervensi di Venezuela.
Graham pun menjawab bahwa menurutnya langkah itu akan “problematis”. Trump kemudian berujar dengan mengatakan, “Yah, saya terkejut, Anda kan ingin menyerbu semua orang.”
“Saya tidak ingin menyerang semua orang, saya hanya ingin menggunakan militer ketika kepentingan keamanan nasional kita terancam,” kata Graham kepada Trump seperti diberitakan situs berita Axios dan dilansir Press TV, Selasa (29/1/2019).
Senator Republik itu menyatakan, Trump sangat keras ketika menyangkut Venezuela — negara yang telah didorongnya untuk perubahan rezim. Venezuela telah menjadi salah satu perhatian utama kebijakan luar negeri Trump sejak dia menjabat presiden.
Namun media Axios menekankan, sejauh ini tak ada tanda-tanda pemerintahan Trump berniat menggunakan kekuatan militer di negara Amerika Selatan itu. Juga ditekankan bahwa setiap upaya untuk mendorong perubahan rezim di Venezuela adalah secara diplomatik dan ekonomi.
Krisis politik di Venezuela pecah ketika pemimpin oposisi Juan Guaido menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Nicolas Maduro tidak sah.
Dia pun memproklamirkan dirinya sebagai presiden sementara. Pengumuman itu diikuti dengan pernyataan Trump yang mengakui Guaido, ketua parlemen, sebagai presiden sementara Venezuela.
Australia, Argentina, Kanada, Chile, Kolombia, Costa Rica, Ekuador, Guatemala, Panama dan Paraguay kemudian juga menyatakan dukungan kepada Guaido. Adapun Rusia, China, Meksiko dan Bolivia menyatakan tetap mendukung Maduro.