Beritaenam.com, Jakarta – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra membuat kejutan setelah kini menjadi pengacara pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
Tak sampai di situ, Yusril lantas mengungkapkan ‘kejutan’ lainnya yang menyebut nama pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Saat ini Habib Rizieq pun tidak bisa menelepon Pak Prabowo, jadi emang agak susah dihubungi, bagaimana diharapkan jadi ketua koalisi,” kata Yusril bicara soal hubungannya dengan Prabowo-Sandi. Yusril diwawancara di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jl Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).
Yusril menganggap Prabowo sulit dihubungi. Meski demikian, Yusril mengaku pernah diajak berkomunikasi oleh Sandiaga.
“(Misal) Saya Anda minta jadi timses kampanye Prabowo-Sandi, misalnya, dari Papua sampai Aceh tiap hari dan malam (kampanye), tapi saya caleg, mendukung Anda jadi capres, tapi di lapangan digergaji Gerindra kan saya bisa dipermalukan sebagai ketua partai. Pak Sandi bilang ya nanti akan bicarakan dengan Prabowo tapi sampai hari ini tidak dijawab,” ujar Yusril.
Yusril lantas menyinggung hasil Ijtimak Ulama, dia juga pernah mengutus dua kadernya untuk bertemu Habib Rizieq Syihab. Dia kemudian menawarkan bentuk koalisi seperti di Malaysia.
“Mau saya tidak hanya koalisi presiden, tapi untuk pileg seperti Malaysia, Barisan Nasional, sudah bagi kursi. Di sana maju A dan B kalau pemilu selesai jelas pembagian kursi. Kalau sekarang Prabowo terpilih Gerindra menang DPR kita dihabisin di DPR gimana ini, take and gift di mana? Itu sudah dirumuskan setelah ketemu Rizieq dan disampaikan. Prabowo tetapi tidak ada respons, jangan salahkan saya tidak menghormati ulama, tapi sudah,” tutur Yusril.
Sandiaga membenarkan jika dirinya pernah mengajak Yusril. Namun ajakannya adalah untuk berkoalisi, bukan untuk menjadi lawyer.
“Waktu itu saya mengajak dan diskusi. Ya alhamdulillah berlangsung sangat hangat, bersahabat. Tapi Pak Yusril belum menentukan pilihan waktu itu untuk PBB dan menunggu dan sekarang akhirnya menjadi sebagai pengacara, tentunya kita hormati,” kata Sandiaga di Hutan Kota Pesanggrahan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Namun, kata Sandiaga, karena ada ketidakcocokan, baik PBB maupun Yusril batal bergabung. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun menghormati keputusan tersebut.
“Kami mengajak PBB bergabung dengan kita tentunya dengan format yang kita sepakati bersama. Tapi ya memang formatnya tidak sampai ketemu dan itu juga harus kita hargai perbedaan, kita hormati keputusan Pak Yusril,” ujar Sandiaga.
Sumber: detik.com