beritaenam.com – Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone menyoroti selebrasi Cristiano Ronaldo saat skuatnya dikalahkan Juventus di leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Namun, Simeone tetap mengakui bahwa Ronaldo adalah salah satu pemain terbaik dunia.
Atletico Madrid gagal lolos ke perempat final Liga Champions setelah dihentikan oleh Juventus di babak 16 besar. Meski sempat unggul 2-0 di leg pertama, namun Atletico Madrid harus menelan kekalahan telak 0-3 di kandang Juventus saat leg kedua.
Ronaldo menjadi bintang dalam kebangkitan Juventus di leg kedua ini setelah mencetak hat-trick ke gawang Atletico Madrid. Kemenangan Juventus 3-0 tersebut membuat mereka lolos ke perempat final setelah menang agregat 3-2 atas Atletico.
Ronaldo pun melakukan selebrasi khasnya, memutar badan dan melompat untuk berdiri di depan tribune stadion. Namun dalam selebrasi Ronaldo kali ini ditambahkan dengan aksi Cojones seperti dilakukan pelatih Atletico, Diego Simeone di leg pertama.
Selebrasi selangkangan tersebut sepertinya menyindir Simeone. Namun aksi Cojones pelatih Atletico saat merayakan gol Jose Gimenez di leg pertama tersebut membuahkan hukuman denda sekitar 20 ribu euro.
Usai pertandingan, pelatih Atletico pun angkat bicara soal selebrasi Ronaldo tersebut. “Saya yakin Cristiano membuat gerakan dengan niat yang sama seperti yang saya lakukan” ungkapnya Simeone kepada wartawan.
Sementara hat-trick Ronaldi dalam pertandingan tersebut membuatnya telah mengoleksi 124 gol di Liga Champions. “Cristiano adalah salah satu yang terbaik di dunia dan itu normal bahwa dia dapat muncul saat dia muncul,” kata Simeone, seperti dilansir dari Scoresway.
Pada laga tersebut, Juventus memang mampu mendominasi pertandingan dan banyak menekan Atletico Madrid. Sementara
Antoine Griezmann dan kawan – kawan kesulitan untuk melakukan ancaman ke gawang Juventus.
“Saya tidak berpikir ada kekurangan karakter atau komitmen,” kata Simeone. “Mereka mengalahkan kami. Ketika saya melihat tim yang mengalahkan kami, saya harus memberi selamat kepada mereka. Kami mencoba untuk lebih menonjol.
“Tentunya kami salah dalam banyak hal, tetapi itulah yang saya katakan kepada para pemain saya. Pendekatan taktis? Mereka lebih baik. Di babak kedua kami tidak memiliki peluang untuk maju,” pungkasnya.