Beritaenam.com, Jakarta – Komitmen Partai Demokrat mendukung Prabowo-Sandiaga kembali dipertanyakan. Pada rapat ketum parpol di Kertanegara, Jumat (7/9) kemarin, hanya Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tak hadir.
SBY lebih pilih pimpin rapat persiapan HUT Demokrat. Tak satupun perwakilan Demokrat tampak dalam rapat membahas penurunan rupiah tersebut. Sementara Prabowo, Sandiaga Uno, Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketum PAN Zulkifli Hasan hadir.
Ditambah, sederet kader Demokrat yang memilih membelot dukung Jokowi-Ma’ruf. Misalnya saja Deddy Mizwar di Jawa Barat, Gubernur Papua Lukas Enembe, Gubernur NTBm TGB Zainul Majdi.
Terkait hal itu, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani tampak malas mengomentarinya. Menurut dia, hal tersebut merupakan urusan internal Partai Demokrat.
“Sudahlah. Saya tidak mau mikirin orang lain. Tidak mikirin mereka. Mereka biarlah yang mengurusi,” kata Muzani saat menghadiri Tasyakuran Hari Ulang Tahun yang Ke-66 Tahun Djoko Santoso di Jakarta Timur, Sabtu (8/9).
Muzani menyatakan, tak mempersoalkan hal itu. Menurut dia, mengarahkan dukungan ke calon tertentu merupakan hak masing-masing individu.
“Tidak apa-apa. Gubernur kan sama dengan seorang. Sama dengan rakyat lainnya. Jadi kalau buat kami, sama dengan satu orang, jadi enggak masalah,” ujar dia.