beritaenam.com, Jakarta – Tiga perempuan saat mendatangi rumah warga menyebut bila Joko Widodo terpilih lagi, tidak akan ada azan yang berkumandang. Video itu viral hingga membuat Tim Jokowi-Ma’ruf melaporkan ke kepolisian.
Kini mereka sudah diproses oleh kepolisian. Dalam video itu juga disebutkan kalau Jokowi terpilih lagi pernikahan sesama jenis menjadi sah.
Menanggapi hal ini, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Raja Juli Antoni menilai, pada akhirnya kubu 02 sulit untuk berkelit tidak mempergunakan agama untuk kepentingan politik.
“Pada akhirnya, kubu sebelah sulit untuk berkelit ya, bahwa mereka tidak mempergunakan agama untuk kepentingan politik. Sehebat apapun pak Sandiaga mengatakan bahwa yang kita utamakan adalah ekonomi, faktanya di bawah itu yang bergerak tidak ada isu ekonomi sama sekali,” kata Raja Juli saat, Senin 25 Februari 2019.
Raja Juli menambahkan, yang terus keluar hanya fitnah receh. Untuk itu dia meminta aparat kepolisian untuk menginvestigasi.
“Hanya fitnah recehan begitu aja terus yang keluar. Silakan diinvestigasi oleh polisi melalui jalur hukum, tapi dugaan saya pasti ada desainnya lah ya. Rasanya dugaan saya, mudah-mudahan dugaan saya salah,” katanya.
Raja Juli menjelaskan, pasti kubu 02 akan cuci tangan dengan mengatakan bahwa itu bagian dari mereka.
“Tapi pasti mereka akan cuci tangan saja dengan mengatakan oh itu relawan, tapi enggak ada kontrol kami,” ujarnya.
“Pertanyaannya justru adalah, kepemimpinan seperti apa yang dimiliki Pak Prabowo-Sandi sehingga tidak bisa mengontrol atau menertibkan relawan gitu lho? Kalau enggak bisa nertibin relawan mungkin emang begitu pengennya,” tambahnya.
Raja Juli melihat, selama ini buktinya apa yang disampaikan Prabowo-Sandi lain, namun fenomena di bawah juga lain.
“Di atas lain di bawah lain, coba buktikan bahwa ini tidak instruksi dari atas. Caranya fenomena ini tidak akan terulang,” katanya.