Beritaenam.com, Jakarta – Pernyataan GNPF Ulama soal memilih cawapres ulama sama saja memecah belah menuai kritik sejumlah pihak. Relawan Garda Nasional Untuk Rakyat (GNR) menyebut pernyataan itu menyakiti ulama besar sekaligus bakal cawapres Ma’ruf Amin.
“Jangan membuat ulama kampung sedih karena statement GNPF-U yang buat gaduh. Bahaya kalau para santri ngamuk,” kata Presidium GNR, Ade Adriansyah Utama dalam keterangan tertulis, Senin (17/9/2018).
Ade mengatakan seharusnya, GNPF-U berdiri untuk memayungi seluruh kepentingan umat. Jangan kemudian membuat kontroversi, khsususnya di kalangan umat Islam.
“Kiai Ma’ruf adalah ulama dan banyak yang menghormati dan mencintainya, termasuk ulama-ulama di kampung. Mereka begitu patuh dengan kiai,” ujarnya.
Dia pun heran dengan pernyataan GNPF-U yang disampaikan Ketua Yusuf Martak. Ade meminta tak ada pernyataan yang berpotensi merusak kerukunan di pilpres.
“Kenapa Pak Jokowi mengangkat ulama dinilai memecah belah, di mana memecah belahnya? Kami GNR memohon agar tidak lagi permasalahan pilpres ini dikatikan dengan pecah belahnya umat Islam. Mari kita bersaing secara santun,” sebut Ade.
Sebelumnya diberitakan, Ketua GNPF-U Yusuf Martak menanggapi pertanyaan tentang apakah tidak khawatir suara umat Islam terbelah dua, mengingat ada ulama yaitu KH Ma’ruf Amin yang ditunjuk menjadi cawapres dari Joko Widodo.
“Mengenai cawapres ulama, memecah. Ya semestinya kalau tidak mau pecah, jangan angkat calon wapres yang ulama,” kata Yusuf Martak di lokasi Ijtimak Ulama II, Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (15/9).
Sumber: detik.com