Beritaenam.com, Jakarta – Politisi PDIP Kapitra Ampera menyinggung acara reuni Persaudaraan Alumni atau PA 212 yang akan digelar di Lapangan Monas, Minggu (2/12/2018). Pasalnya, menurut Kapitra acara semacam itu tidak pernah diajarkan dalam agama Islam.
PA 212 terbentuk dari sekelompok mantan dari Aksi Bela Islam yang digelar 2 Desember 2016 lalu. Aksi Bela Islam itu sendiri berkaitan dengan tuntutan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dituding melakukan penistaan agama.
Kapitra menyayangkan kalau para peserta Aksi Bela Islam itu kemudian kembali merayakan ulang pada Desember mendatang. Sementara Ahok sudah divonis penjara.
“Rasulullah SAW tidak pernah merayakan setiap tahun kemenangan di perang badar, dan tidak juga pernah merayakan kekalahan di perang uhud, tetapi, sekarang orang-orang justru merayakan hari kejahatan orang lain, yang telah diganjar oleh hukuman dan sedang menjalaninya,” kata Kapitra dalam poster yang disebarkannya melalui WhatsApp pribadinya, Selasa (27/11/2018).
Dilansir dari suara.com, menurut Kapitra, acara itu jauh dari pedoman agama Islam. Bahkan menurutnya Rasulullah SAW tidak pernah merayakan kemenangan dalam setiap perangnya.
Oleh sebab itu, Kapitra menilai acara reuni PA 212 bukan cerminan dari agama Islam yang selalu mengajarkan untuk menjadi pemaaf.
“Beginikah Islam yang kalian pahami? Penuh dengan dendam, amarah dan kebringasan, demi Allah, tidak ada cara-cara seperti ini di dalam Islam yang penuh maaf dan kasih sayang,” pungkasnya.