Beritaenam.com –– Selasa (22/09/2020) — Deputi Pencegahan BNN, Drs Anjan Pramuka Putra, SH., M.Hum menghadiri acara Webinar: Sosialisasi Pencegahan Bahaya melalui Kampanye #hidup100persen Narkoba.
Acara itu diadakan dengan kerjasama dengan PT Citilink Indonesia. Acara virtual itu dihadiri oleh seluruh Pegawai Citilink yang terdiri dari Pilot dan Pramugari.
Diawali sambutan dari Vice Presiden Flight Operations Citilink Indonesia Capt. Febby Aquarianto.
Ia yang berharap dengan webinar ini para pegawai Citilink dapat teredukasi dan menjadi agent P4GN dalam mewujudkan #hidup100persen bersih dari narkoba.
Anjan memulai dengan membahas masalah narkoba sudah mendunia bukan Indonesia saja, sama seperti Covid-19 tidak hanya Indonesia namun seluruh dunia.
Orang nomor satu di Deputi Bidang Pencegahan bertanya, mengapa Indonesia darurat narkoba?
Beliau mengatakan Indonesia terdiri dari geografi yang mana narkoba mudah masuk, dan menyasar tidak hanya dewasa atau remaja, namun juga anak-anak.
Akibat yang lebih parah adalah Indonesia akan mengalami Lost Generation jika kita tidak peduli untuk mencegah bahaya narkoba sejak dini karna Narkoba adalah mesin pembunuh massal (silent Killer) yang merusak manusia.
Hal penting lainnya adalah yang perlu diinformasikan adalah Inpres Nomor 2 Tahun 2020 tentang peranan seluruh kementerian dan lembaga serta juga peran swasta.
Dalam melaksanakan Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di lingkungannya. Webinar yang yang dilakukan oleh Citilink Indonesia ini merupakan contoh dari pelaksanaan Inpres 02 ini.
Fakta-fakta miris lainnya yang disampaikan adalah narkoba yang digadang-gadang menjadi bisnis menghasilkan uang yang sangat besar menggiurkan semakin banyak orang untuk terlibat. Namun, niat para pengyalahgunaan untuk pulih masih rendah.
Selain itu, modus operandi peredaran narkoba yang berubah-ubah dan sistem hukum Indonesia masih belum mampu memberikan efek jera kepada penjahat Narkoba semakin mempersulit penegakan hukum di Indonesia.
Peredaran NPS (New Psychoactive Substances) atau narkoba jenis baru juga menjadi penekanan Anjan dalam webinar ini.
Jenderal bintang dua ini menyampaikan bahwa efek NPS ini 13 kali lebih berbahaya dari narkoba biasanya dan diprediksi akan terus berkembang oleh sindikat narkoba untuk menghindari hukum dan undang-undang yang ada di Indonesia.
Di akhir webinar Anjan menyampaikan tagline baru BNN yang diluncurkan saat Hari Anti Narkotika Internasional yaitu #hidup100persen dengan 4 dimensi, Sadar, Sehat, Produktif & Bahagia.
Peran Citilink sangat diharapkan untuk menyebarluaskan tagline terbaru ini agar masyarakat terutama Pegawai Citilink Indonesia dapat menerapkan keempat dimensi tagline ini dalam kehidupan sehari-hari.