beritaenam.com, Jakarta – Lembaga Riset Publik (LRP) membuat survei elektoral atau keterpilihan partai politik pada Pemilu 2019. Hasilnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menang dengan 31,2 % suara.
Survei itu dilakukan pada bulan Desember 2018. Sample penelitian ini berjumlah 1.200 responden, dengan teknik pengambilan multistage random sampling atau sample acak bertingkat. Margin error sebesar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei LRP, PDIP unggul dengan nilai 31,2% meninggalkan Partai Gerindra di urutan ke dua dengan nilai 17,8%. Tiga posisi terakhir adalah Garuda dengan 0,4%, Berkarya dengan 0,5%, dan PKPI dengan 0,8%.
“Berdasarkan elektabilitas partai, PDIP paling banyak dipilih seandainya Pileg (pemilihan legislatif) dilaksanakan saat ini. Dukungan PDIP mencapai 31,2%,” ucap Manajer LRP Arfan Maulana dalam pemaparan hasil surveinya kepada wartawan di Hotel Sofyan, Jalan Cut Mutia, Jakarta Pusat, Jakarta Pusat Minggu (6/1/2018).
Dari hasil survei itu, hanya empat partai selain PDIP yang lolos ambang batas parlemen 4%. Mereka adalah Gerindra dengan 17,8%, Golkar dengan 7,2%, Demokrat dengan 5,3%, dan PKB dengan 5,3%.
“Penyebabnya, partai baru bisa jadi karena belum dikenal, ketokohan pun belum keluar. Sementara partai menengah (Nasdem, PKS, PAN, PPP, PBB), masih bisa naik,” ucap Arfan.
Ada beberapa alasan kenapa masyarakat memilih salah satu partai. Untuk PDIP, kebanyakan orang memilih PDIP karena dianggap berpihak kepada rakyat kecil.
“Alasan paling banyak memilik PDIP karena dinggap pro rakyat kecil sebanyak 23,8%. Gerindra dan Golkar dianggap memiliki visi dan misi yang bagus dengan nilai 26,5%, Demokrat dipilih karena sosok ketua umum sebanyak 35,7%, dan PKB dianggap mewakili kepentingan umat Islam sebanyak 23,5%,” kata Arfan.
Sebelum survei Desember, LRP telah lakukan survei yang sama pada Oktober 2018. Ada partai yang mengalami kenaikan dan penurunan.
“Partai yang mengalami kenaikan signifikan adalah PDIP dengan 2,7%. Sedangkan Gerindra mengalami penurunan sebesar 1,6%,” kata Arfan.