beritaenam.com, Jakarta – Populi Center merilis hasil survei yang dilakukan pasca-debat capres perdana. Dalam survei tersebut, pasangan Joko Widodo- Ma’ruf Amin relatif lebih unggul ketimbang Prabowo Subianto- Sandiaga Uno dari berbagai aspek.
Dari segi sebaran pemilih, Jokowi-Ma’ruf dipilih oleh 50,0 persen kalangan milenial (pemilih di bawah usia 34 tahun). Sementara generasi milenial yang memilih Prabowo-Sandi hanya sebesar 38,1 persen. 14,9 persen sisanya menjawab tidak tahu.
“Begitu juga dengan pemilih di atas usia 35 tahun atau non-milenial, lebih banyak yang memilih pasangan Jokowi-Ma’ruf dengan persentase sebesar 55.9 persen, sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 28,0 persen. Temuan ini bersifat indikatif mengingat jumlah responden yang terbatas,” ujar peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan di kantornya, Slipi, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Sementara berdasarkan kategori agama, jumlah pemilih Jokowi-Ma’ruf dengan latar belakang Islam sebesar 51,1 persen, Protestan 88,9 persen, Katolik 75,7 persen, Hindu 80 persen, dan Budha 100 persen.
Sedangkan Prabowo-Sandi dipilih oleh pemilih Islam sebesar 32,6 persen, Protestan 6,9 persen, Katolik 18,9 persen, Hindu 0 persen, dan Budha 0 persen.
Dari kategori ormas Islam, 72,1 pemilih dari Muhammadiyah memilih Jokowi-Ma’ruf, sementara 20,9 persen di antaranya memilih Prabowo-Sandi, dan 7 persen sisanya tidak menjawab.
Dari kalangan Nahdlatul Ulama, 56,1 persen pilih Jokowi-Ma’ruf, 27,8 persen pilih Prabowo-Sandi, dan 16,1 sisanya tidak menjawab.
Sementara dari Persatuan Islam (Persis) yang memilih Jokowi-Ma’ruf hanya sebesar 35,7 persen dibanding yang memilih Prabowo-Sandi sebesar 64,3 persen. Begitu juga responden dari Front Pembela Islam (FPI) yang 100 persen memilih pasangan Prabowo-Sandi.
“Prabowo-Sandi paling banyak didukung oleh responden dari kelompok Persis dan Front Pembela Islam. Temuan itu juga bersifat indikatif mengingat jumlah responden yang terbatas,” tuturnya.
Elektabilitas kedua pasangan calon sepanjang Agustus 2018 hingga Januari 2019 mengalami pasang surut, meski tetap didominasi Jokowi-Ma’ruf.
“Untuk pertanyaan tertutup mengenai elektabilitas 2 paslon, Jokowi-Maruf mendapatkan angka elektabilitas sebesar 54,1 persen. Sementara Prabowo-Sandi mendapat 31,0 persen. Hasil ini relative sama dengan temuan survei pada bulan-bulan sebelumnya,” ucap Dimas.
Untuk diketahui, survei tersebut dilakukan dengan metodologi wawancara tatap muka pada 20-27 Januari 2019 di 34 provinsi seluruh Indonesia. Besaran sampel adalah 1.486 responden, dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Hasil survei memiliki margin of error sebesar 2,53 persen pasa tingkat kepercayaan 95 persen. Untuk menjamin distribusi sampel yang memadai, setiap kelurahan terpilih dialokasikan 10 responden dari dua RT.
Proporsi gender ditentukan 50:50. Besaran sampel tiap wilayah dialokasikan sesuai dengan proporsi daftar pemilih tetap dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU).