beritaenam.com, Jakarta – Survei Litbang Kompas menunjukkan tidak semua pemilih Partai Demokrat dalam Pemilu 2019 merapat pada capres-cawapres yang didukung partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), perbedaan itu menurutnya sebagai sesuatu yang wajar.
“Kita tak pernah bisa mengatakan satu komando tegak lurus yang diharapkan bisa seluruh konstituen Partai Demokrat itu berada dalam satu pilihan yang sama,” ucap AHY di kantor Kementerian Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2019).
AHY menyebut konstituen Partai Demokrat beragam. Perbedaan itu pun bukan menjadi suatu masalah berarti bagi AHY.
“Saya tak pernah menyalahkan, dalam arti yang berlebih-lebihan, walau pun tetap secara tegas kami meyakinkan Partai Demokrat itu dalam koalisi yang mengusung capres dan cawapres Prabowo-Sandi,” kata AHY.
Kondisi itu diyakini AHY tidak hanya terjadi di Partai Demokrat. Memang dalam survei Litbang Kompas ada pula pemilih partai politik (parpol) lain yang tidak mendukung capres-cawapres yang diusung parpol pilihannya, seperti PAN.
“Itulah dinamika politik dan demokrasi kita. Justru kalau semuanya uniform, nggak seru begitu, he-he-he,” ucap AHY, seperti dilansir dari detik.com
“Justru kami ingin menyampaikan Partai Demokrat ini memiliki double track strategy, strategi rel ganda, di mana kami ingin meyakinkan Pileg Partai Demokrat berlangsung dengan sukses, meraih suara dan jumlah kursi di DPR yang signifikan, sedangkan Pilpres juga kami ingin sukseskan,” kata AHY.
Survei Litbang Kompas sebelumnya menunjukkan 31,5 persen pemilih Partai Demokrat mendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin dan 66,3 persennya mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sisanya yaitu 2,2 persen merahasiakan jawaban.