“Sosialisasi #hidup100persen, jangan sampai terpapar narkoba, korupsi, radikalisme dan situasi saat ini virus Covid-19, akan lebih efektif jika Kepala BNN mau berinteraksi dengan jurnalis lebih dalam.”
Beritaenam.com — “Tanggal 26 Juni, yang kita kenal dengan HANI menjadi momen hari keprihatinan kita semua. Di tahun 2020 ini, tagline Badan Narkotika Nasional (BNN) berubah menjadi tagar hidup seratus persen,” ujar Komjend Pol Drs Heru Winarko SH, Kepala BNN tentang #hidup100persen, Sadar Sehat Produktif dan Bahagia.
“Kita sebagai manusia harus hidup menjadi seratus persen manusia yang terbebas dari narkoba, juga jangan sampai terpapar korupsi, radikalisme serta virus Covid-19,” mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang makna perlunya hidup 100%, itu harus bebas dari permasalahan yang dialami bangsa Indonesia.
“Selama ini, banyak larangan yang kita himbau namun tidak terbukti menjadi sebuah larangan masyarakat dengan segala alasan dan motivasi mereka masih ada yang menyalahgunakan narkoba,” alasan Heru merubah tagline yang selama ini dipunyai BNN, yakni Gaya Hidup Sehat Paling Utama.
Dicanangkan oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) pada 26 Juni 1988. Setiap 26 Juni menjadi Hari Anti Narkotika Internasional atau HANI, merupakan bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Di momen 26 Juni ini selalu dijadikan sebagai gerakan perlawanan terhadap bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang yang berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial ekonomi, serta kemanan dan kedamaian dunia.
“Di tengah pandemic virus covid-19, sindikat penyelundupan terus jalan,” ujar Irjen. Pol. Drs. Arman Depari, Akpol 1985 yang sejak 1 Januari 2016 mengemban amanat sebagai Deputi Bidang Pemberantasan BNN. Hari ini, BNN mengungkap pemberantasan peredaran gelap narkotika dengan mengungkap tiga kasus narkotika di tiga kota besar di Indonesia.
Deputi Bidang Pencegahan BNN Irjen Pol Anjan Pramuka Putra menjelaskan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2020 yang jatuh pada hari Jumat, tanggal 26 juni 2020 akan diselenggarakan secara berbeda dibanding dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut lantaran adanya pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dan seluruh dunia.
“Dengan adanya situasi saat ini, kita harus tetap mempunyai tekad dan semangat untuk pantang menyerah, bergotong royong, dan mempunyai empati dalam menghadapi situasi pandemi ini,” ujar Anjan yang kini rajin webinar sosialisasi lewat teknologi ke pemuka agama, generasi kekinian serta membina relawan anti narkoba di seluruh Indonesia.
Mengenai upacara peringatan Hari Anti Narkoba Internasional, yang digelar secara virtual, Anjan menjelaskan, tayangan upacara peringatan disiarkan melalui TV BNN secara streaming.
Ketua KPK dan beberapa stakeholder bangsa akan “menghadiri” rapat virtual dari lokasi berbeda. Selain secara resmi tagline #hidup100 persen diperkenalkan, juga akan diluncurkan website Aduannarkoba.bnn.go.id yang akan disiarkan langsung oleh TV Nasional.
Masih dalam rangkaian HANI 2020, Anjan menjelaskan, akan dilaksanakan konser amal bersama SLANK bekerja sama dengan Kompas TV. Menggelar Konser Virtual #hidup100persen.
Sabtu 27 Juni 2020 Live di Kompas TV dan live streaming di http://www.kompas.tv/live pukul 20.00 WIB. Penggalangan dana dari masyarakat, di mana hasil dari konser amal itu seratus persen akan disumbangkan Satgas Nasional Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
“Kami siap ikut berpartisipasi mensosialisasikan ke masyarakat, ketika BNN mempunyai tagar baru yaitu #HIDUP 100 %,” ujar Asri Hadi, Pengurus LSM Bersama yang aktif dalam gerakan cegah narkoba sejak jaman Bakolak Inpres 71. Tagline saat itu, “Cegah dan selamatkan anak bangsa dari bahaya narkoba.”
“Sosialisasi #hidup100persen, jangan sampai terpapar narkoba, korupsi, radikalisme dan situasi saat ini virus Covid-19, akan lebih efektif jika Kepala BNN mau berinteraksi dengan jurnalis lebih dalam, untuk sosialisasinya,” demikian masukan S.S Budi Raharjo, aktivis anti narkoba Ridma Foundation mengkritisi jangan hanya sekedar berubah tagline di momen seremonial HANI saja.
Asri Hadi dan S.S Budi Raharjo menegaskan, narkoba dan covid-19, sama bahayanya. Untuk itu kita harus sama-sama mencegah jangan kena ke penduduk kota hingga pedesaan. Indonesia Gawat Darurat Narkoba, ditambah lagi Darurat Bencana akibat Virus corona.
“BNN harus masif mengajak kita-kita, serta berbagai elemen di masyarakat yang sudah sejak dulu komit untuk cegah narkoba. Sehingga pilihan hidup dengan #hidup 100% diharapkan menjadi sebuah gerakan massal, yang menjadi solusi aspiratif dan hidup bahagia sehat tanpa narkoba,” ujar para aktivis itu memberi masukan.