“Hidup ini susah amat ya, semakin ke sini, semakin berat menuju kehancuran.”
Postingan saya di atas, muncul di medsos FB dan memancing banyak komentar.
Laiknya seorang motivator, saya hanya mengingatkan. Tak harus menjadi seorang motivator atau seorang Dai, untuk kita saling menguatkan. Yang mengalami situasi sulit, yuk kita bersabar.
***
Yakinlah. Doa besar kuasanya. Permintaan orang benar yang dipanjatkan melalui doa, sangat besar kuasanya.
Saya bukan hanya sekedar membesarkan hati dengan kata-kata motivasi. Saya pernah mengalami kondisi seperti sulit, terpuruk, saya jalani dengan penuh kesabaran, keikhlasan, sambil terus berikhtiar.
Terpenting adalah berprasangka baik. Bisa jadi ini fase pembentukan. Kita sedang dibentuk. Bersabar untuk saat ini, Allah sedang merancang rizkimu, pribadimu dan kebahagiaanmu.
Kehidupan yang semakin sulit harus disikapi dengan bijaksana oleh setiap insan. Sungguh indah hidup orang beriman. Semua orang punya jalan hidupnya.
Kehidupan terus berjalan, sejarah terus mencatat.
Sukses tidak datang tiba tiba.
Sukses adalah sebuah ikhtiar kerja keras dan dedikasi. Kerja keras, enggak akan mengkhianati hasil.
Setiap orang punya kesempatan untuk sukses. Manusia diciptakan dengan panca indera yang sama. Punya tangan yang sama, penglihatan yang sama, punya kaki yang sama. Artinya, peluang untuk sukses dan menikmati kesuksesan itu, dalam kapasitas yang sama.
Kenapa pada akhirnya menjadi berbeda beda?
Yang terjadi adalah bagaimana kita melewati proses-proses dalam hidup itu sendiri.
Saya ini berasal dari kampung, penggembala kerbau. Yatim piatu dari kecil. Bisa sekolah, sesuatu peluang mewah, waktu itu. Bayangkan, jangankan mimpi mau jadi apa, besok bisa makan aja sudah luar biasa.
Masa kecil dan masa muda saya habiskan buat kerja dan menata diri. Saya nggak pernah nyesel. Lebih baik kehilangan masa muda, daripada kehilangan masa depan.
Begitulah sebuah jalan hidup manusia membawa saya menjadi seperti sekarang. Adalah sebuah perjalanan panjang.
Dari bukan siapa siapa, akhirnya Allah kasih kesempatan menjadi wirausaha. Memandang jauh ke belakang, seperti mimpi, dan sekarang jadi kenyataan.
Semua saya jalani karena kerja keras, menjaga komitmen, kemauan dan punya greget. Kalau itu dijalani dengan konsisten, insha Allah hasilnya nggak sia-sia.
Kalau saya aja dari kehidupan dan latar belakang terpuruk, bisa seperti sekarang, apalagi kalian yang punya kehidupan masa kecil yang jauh lebih baik, ditunjang fasilitas yang ada. Harusnya lebih sukses dan menjadi sesuatu yang luar biasa.
Salam sehat.