Beritaenam.com, Jakarta – Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Raja Juli Antoni mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menelusuri dalang pemasang poster ‘Jokowi Raja’ di Provinsi Jawa Tengah. Menurutnya poster tersebut tergolong kampanye hitam.
“Kami mendesak, aparat dan Bawaslu setempat mengusut dalang pemasangan poster Jokowi dengan memakai mahkota, apalagi ada yang menyebut ‘dipesan dari pusat’ sebagaimana temuan tim kampanye daerah (TKD) Jateng,” tuturnya lewat keterangan tertulis, Kamis (15/11).
Antoni menuding pemasangan poster tersebut adalah fitnah untuk Jokowi. Fitnah menggambarkan Jokowi bak raja karena kegagalan isu anti Islam.
“Ini fitnah keji, ini tsunami fitnah saat pak Jokowi gagal dihajar lewat isu agama dan anti islam karena hasil survei justru menegaskan pak Jokowi-Kiai Ma’ruf masih dominan di pemilih muslim,” tegasnya.
Sekjen PSI itu pun heran mengapa Jokowi harus digambarkan sebagai raja bermahkota. Padahal sosok ‘raja’ harusnya disematkan kepada capres oposisi Prabowo Subianto yang akan meneruskan trah Cendana.
“Bagi kami pak Prabowo sebenarnya yang pas menjadi raja bermahkota, bukan Pak Jokowi, karena pak Jokowi lahir dari kekuarga biasa. Pak Prabowo yang ingin meneruskan mahkota kerajaan Cendana, kerajaan orde baru,” pungkasnya, seperti dikutip dari merdeka.com
Poster Jokowi mengenakan mahkota bak seorang raja menghiasi wilayah Banyumas, Jawa Tengah. Pada poster juga terdapat tulisan ‘Ayo Kita Bekerja Untuk Rakyat’ disertai gambar banteng dan PDI Perjuangan.
Kader PDIP setempat mengaku tak memasang poster tersebut. Sehingga mereka mencopot poster-poster yang terpasang.