beritaenam.com, Jakarta – Hasil survei litbang Kompas ditanggapi positif oleh Tim Kampanye Nasional (TKN), Jokowi-Ma’ruf Amin. Juru bicara TKN Meutya Hafid mengatakan, survei Kompas malah menguatkan hasil survei lain yang menunjukkan calon presiden nomor urut 01 itu bakal menang tebal.
Dalam survei Litbang Kompas secara ekstrapolasi menunjukkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin akan meraih 56,8 persen berbanding 43,2 persen suara dari pasangan 02.
Hasil ini tak berbeda jauh dengan hasil-hasil survei lembaga lain, seperti Roy Morgan, yang menunjukkan Jokowi unggul 58 persen berbanding Prabowo yang hanya meraih 42 persen suara.
“Hasil survei Kompas semakin meyakinkan kami bahwa pasangan 01 semakin jauh meninggalkan 02,” kata Meutya Hafid dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/3/2019).
Menurut Meutya, ada sejumlah indikasi mengapa suara Jokowi akan lebih tinggi dibandingkan suara pada 2014. Hal pertama adalah Jokowi akan mampu merebut suara mayoritas di wilayah yang selama ini menjadi basis pasangan 02.
Ini seperti di Jawa Barat. Hasil Pilkada Jawa Barat telah menunjukkan kemenangan pasangan yang diusung parpol pro pemerintah.
“Ada kenaikan suara di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI, dan Banten,” kata Meutya.
Menurutnya, dengan pemilu yang tinggal menyisakan kurang dari 30 hari lagi, tim Jokowi-Ma’ruf yang berintikan kekuatan rakyat itu siap terus mengawal keunggulan suara atas pasangan 02.
TKN, kata Meutya, juga tidak mau terlena sekalipun telah unggul tebal di survei. Menurutnya, survei bukanlah sarana untuk berpuas diri melainkan motivasi untuk semakin bekerja keras.
Karena itu, segenap elemen TKN, TKD, maupun organ relawan Jokowi-Ma’ruf akan terus bekerja keras. Ini terutama dalam menyosialisasikan program dan deretan prestasi Presiden Jokowi.
Meutya pun yakin dengan makin banyaknya hasil kerja nyata yang dirasakan masyarakat, elektabilitas calon petahana akan semakin meroket hingga 17 April. Ini terutama dengan segera diresmikannya moda transportasi MRT yang memiliki fasilitas kelas dunia.
“Kami yakin tingkat elektabilitas ini akan semakin meroket lagi seiring dengan rampung dan berhasilnya sejumlah proyek serta program pemerintah. Salah satunya MRT. Ini bukan sekadar retorika, melainkan karya nyata yang sama-sama bisa kita lihat dan rasakan manfaatnya,” tutur Meutya.