beritaenam.com, Jakarta – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Arsul Sani menanggapi survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. Dalam survei tersebut, Prabowo-Sandiaga unggul dengan presentase 62 persen sementara Jokowi-Ma’ruf 38 persen.
“Setiap teman-teman BPN merelease hasil survei yang mereka sebut sebagai survei internal, maka kami yang di TKN ya senyum-senyum simpul saja,” ujar Arsul ketika dihubungi, Senin (8/4/2019).
Arsul mengatakan hasil survei internal BPN Prabowo-Sandiaga bisa saja dikatrol supaya menguntungkan paslon nomor urut 02 itu.
Selain itu, survei internal menjadi semakin diragukan karena kaidah-kaidah survei seperti margin of error juga tidak diungkap.
Menurut dia, pengumuman atas hasil survei internal ini hanya upaya BPN Prabowo-Sandiaga menumbuhkan harapan.
“Bagi kami di TKN, kami anggap itu hanyalah cara BPN satu-satunya untuk memelihara harapan jajaran 02 untuk menang. Karena survei-survei pihak ketiga manapun kan tidak ada yang menyebut 02 sudah unggul dari 01,” ujar Arsul.
“Jadi ya kami enggak perlu tanggapi secara serius, namanya saja orang yang sedang memberi semangat timnya,” tambah dia, seperti dilaansir dari kompas.com
Sebelumnya, BPN Prabowo-Sandiaga mengumumkan hasil survei internal mereka. Prabowo-Sandiaga unggul dengan presentase 62 persen sementara Jokowi-Ma’ruf 38 persen.
Dengan demikian, menurut survei BPN, tidak ada responden yang tidak menjawab atau merahasiakan jawaban.
Survei tersebut dilakukan pekan lalu atau sekitar akhir Maret hingga awal April di 34 provinsi, sebanyak 1.440 responden dengan berbagai latar belakang terlibat dalam survei.
Metodologi yang digunakan tidak jauh berbeda dengan lembaga survei lain, yakni multistage random sampling. Namun, BPN Prabowo-Sandiaga tidak mengumumkan data survei lain misalnya margin of error.