beritaenam.com, Jakarta – Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dinilai gagal merebut suara mak-mak. Pasalnya, mak-mak cenderung lebih memilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Hal itu terlihat dari hasil survei yang dikeluarkan Indikator Politik Indonesia, gender perempuan cenderung memilih Jokowi-Ma’ruf sebanyak 56,2 persen. Sedangkan, Prabowo-Sandi hanya 37 persen.
Dari segmen usia, pemilih berusia 41-55 tahun juga cenderung memilih Jokowi-Ma’ruf dengan 54,9 persen dan Prabowo-Sandi hanya 36,3 persen.
“Tagline mak-mak (dari Prabowo-Sandi) gagal total,” tegas Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Johnny G Plate dalam rilis survei di Kantor Indikator Politik Indonesia, Cikini, Menteng, Jakarta, Rabu, 3 April 2019.
Johnny pun tak khawatir bila Prabowo-Sandi terus menggulirkan isu mak-mak. Sebab, kampanye itu tak berpengaruh terhadap dukungan Mak-mak kepada Jokowi-Ma’ruf.
“Kita berharap supaya diteruskan saja isu mak-mak ini, karena itu isu yang gagal total,” kata dia.
Di sisi lain, Johnny memandang isu harga kebutuhan pokok, daya beli dan produktivitas petani yang digulirkan Prabowo-Sandi juga gagal.
Pasalnya, pada segmen pemilih kelas bawah, tingkat keterpilihan Prabowo-Sandi tertinggal jauh dari Jokowi-Ma’ruf.
Dari survei Indikator Politik Indonesia, suara Jokowi-Ma’ruf dari kalangan petani, buruh kasar, kerja tidak tetap, pengangguran, sopir, pedagang kaki lima (PKL) mencapai 60,9 persen. Sedangkan, Prabowo-Sandi hanya 31,4 persen.
Pada segmen pemilih berpendapatan rendah atau di bawah Rp1 juta, Jokowi-Ma’ruf juga unggul dengan 55,4 persen. Sementara itu, Prabowo-Sandi hanya 34,8 persen.
Pada pemilih berpendapatan Rp1 juta-Rp2 juta, Jokowi-Ma’ruf bahkan unggul jauh dengan 62,5 persen, dan Prabowo Sandi 31,5 persen.
“Dari sisi lapangan pekerjaan, daya beli, itu tidak efektif dilakukan oleh 02. Karena (kondisi) nilai tukar, petani membaik. Harga mahal juga tidak efektif karena inflasi kita rendah,” ujar Plate.