Beritaenam.com, Elko – Kerajaan Arab Saudi mengakui tewasnya jurnalis Jamal Khashoggi di kantor konsulatnya di Istanbul, Turki karena perkelahian. Presiden AS Donald Trump menyatakan ketidakpuasannya atas penjelasan Saudi.
“Tidak, saya tidak puas sampai kami menemukan jawabannya. Tapi itu adalah langkah pertama yang besar, itu adalah langkah pertama yang baik. Tapi saya ingin mendapatkan jawabannya,” ujar Trump kepada wartawan di sela kunjungan kerjanya di Elko, Nevada, AS, Minggu (21/10/2018) seperti dilansir Reuters.
Trump menyebut, mungkin saja Pangeran Mohammed Bin Salman (MBS) tidak mengetahui keadaan sekitar saat kematian Khashoggi.
Ia menambahkan, tidak ada seorang pun yang tahu di mana jasad Khashoggi, menambahkan bahwa tidak seorang pun dari otoritas AS telah melihat video dari peristiwa di dalam konsulat.
Sebelumnya, Saudi mengakui bahwa jurnalis kawakan tersebut tewas di gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Pengakuan itu disampaikan setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dengan Raja Saudi, Salman bin Abdulaziz pada Jumat (19/10) malam waktu setempat.
Seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Sabtu (20/10/2018), dalam percakapan via telepon itu, kedua pemimpin membahas hilangnya Khashoggi sejak 2 Oktober lalu.
Menurut sumber kepresidenan Turki, Erdogan dan Raja Salman setuju untuk terus melanjutkan kerja sama dalam penyelidikan kasus ini.
Kedua pemimpin sepakat mengenai pentingnya kerja sama penuh sehingga penyelidikan bisa berjalan lancar.
Kedua pemimpin juga setuju untuk saling bertukar informasi mengenai perkembangan terbaru terkait kasus Khashoggi.
Khashoggi awalnya dinyatakan menghilang secara misterius setelah memasuki kantor konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Belakangan diketahui, Khashoggi mengkritik “pemerintahan otoriter” MBS sebelum dirinya tewas.