beritaenam.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan uji coba rudal Korea Utara dalam sepekan terakhir tak memengaruhi kedekatan hubungannya dengan pemimpin Kim Jong Un.
Pernyataan yang disampaikan dalam wawancara dengan Politico itu berbeda dengan sikap yang disampaikan sebelumnya.
Korut menembakkan dua rudal balistik jarak pendek pada Kamis (9/5/2019), berselang 5 hari setelah peluncuran rudal lainnya.
Ini merupakan uji coba peluru kendali pertama Korut setelah Kim Jong Un bertemu Trump pertama kali pada Juni 2018 untuk membahas denuklirisasi dan pencabutan sanksi. Korut terakhir kali menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pada November 2017.
“Saya sama sekali tidak menganggap ini melanggar kepercayaan. Anda tahu, pada titik tertentu, saya mungkin. Tapi pada titik ini, tidak,” kata Trump, kepada Politico, sebagaimana dilaporkan kembali AFP, Sabtu (11/5/2019).
Dia melanjutkan, senjata yang diuji coba Korut merupakan rudal jarak pendek yang dinilainya tak mengganggu keamanan.
“Ini adalah rudal jarak pendek dan barang yang sangat standar. Sangat standar,” tuturnya.
Ditanya soal apakah dia akan kehilangan kepercayaan dengan Kim pascauji coba ini, Trump menegaskan mereka tetap memiliki hubungan persahabatan yang baik, bahkan ‘cinta’.
“Maksud saya, mungkin saja pada titik tertentu saya akan melakukannya, tetapi saat ini tidak sama sekali,” katanya.
Pernyataannya itu berbeda dengan sikap yang disampaikan 24 jam setelah uji coba rudal berlangsung. Trump mengungkap ketidaksukaannya dengan uji coba tersebut, tak memandang apakah senjata itu jarak dekat atau tidak.
“Tidak ada yang suka dengan ini. Kita akan lihat nanti apa yang akan terjadi. Saya tahu mereka (Korut) ingin bernegosiasi, mereka berbicara tentang negosiasi. Tapi saya tidak yakin mereka siap untuk bernegosiasi,” ujarnya.