Beritaenam.com, Istanbul – Otoritas Turki mengklaim punya bukti yang menunjukkan wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, dibunuh di dalam Konsulat Saudi di Istanbul. Bukti ini disebut berbentuk rekaman audio dan video.
Seperti dilansir CNN, Jumat (12/10/2018), klaim itu dilaporkan oleh The Washington Post yang mengutip keterangan sejumlah pejabat Amerika Serikat (AS) dan Turki yang enggan disebut identitasnya, namun memahami penyelidikan kasus Khashoggi ini.
Khashoggi (59) yang seorang kolumnis The Washington Post ini mendatangi Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu, untuk mengurus dokumen agar bisa menikahi tunangannya asal Turki, Hatice Cengiz. Sejak masuk ke dalam, Khashoggi tidak pernah keluar.
Otoritas Saudi menyebut Khashoggi telah keluar sesaat usai masuk ke konsulat. Namun otoritas Turki dan Cengiz bersikeras Khashoggi masih ada di dalam konsulat.
Dugaan dilontarkan otoritas Turki yang menyebut Khashoggi dibunuh di dalam konsulat. Tudingan itu dibantah keras oleh Saudi.
Disebutkan sumber yang dikutip The Washington Post bahwa rekaman audio ini secara khusus menjadi bukti meyakinkan sekaligus mengerikan bahwa sebuah tim Saudi yang dikerahkan ke Istanbul, bertanggung jawab atas kematian Khashoggi yang disebut sebagai pengkritik keras kebijakan Saudi ini.
“Rekaman suara dari dalam kedutaan mengungkapkan apa yang terjadi terhadap Jamal setelah dia masuk,” sebut salah satu sumber yang mengetahui bukti rekaman suara itu, kepada The Washington Post.
“Anda bisa mendengar suaranya (Khashoggi-red) dan suara-suara sejumlah pria berbicara bahasa Arab,” imbuh sumber tersebut.
“Anda bisa mendengar bagaimana dia (Khashoggi-red) diinterogasi, disiksa dan kemudian dibunuh,” ujar sumber itu kepada The Washington Post.
Para pejabat AS telah diberitahu oleh Turki soal keberadaan rekaman audio dan video itu, namun tidak disebut lebih lanjut oleh The Washington Post, apakah para pejabat AS itu sudah mendengar dan melihat langsung rekaman tersebut.
Disebutkan juga oleh The Washington Post bahwa otoritas Turki tidak akan merilis rekaman audio dan video tersebut, karena khawatir akan membongkar metode intelijen mereka.
Laporan soal bukti rekaman audio dan video ini dirilis setelah The Washington Post sebelumnya melaporkan bahwa putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, pernah memerintahkan sebuah operasi untuk menjebak Khashoggi.
Laporan itu didasarkan hasil penyadapan intelijen AS. Diketahui bahwa Khashoggi tinggal di wilayah AS, setelah mengasingkan diri dari Saudi. Belum ada tanggapan dari Saudi terkait laporan tersebut.
Penyelidikan otoritas Turki atas kasus hilangnya Khashoggi terus berlanjut dan dilaporkan kini fokus pada dugaan keberadaan tim khusus dari Saudi beranggotakan 15 orang yang terbang ke Istanbul untuk menghabisi Khashoggi.
Orang-orang mencurigakan itu masuk ke Konsulat Saudi pada waktu nyaris bersamaan dengan Khashoggi dan pergi meninggalkan Turki pada hari yang sama.
Media-media Turki, yang mengutip sumber pemerintahan, menyebut terdapat pengawal kerajaan Saudi, agen intelijen, tentara dan pakar forensik dalam daftar 15 warga Saudi yang terbang ke Istanbul pada hari Khashoggi menghilang misterius.