Beritaenam.com, Jakarta – Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Jokowi-Ma’ruf Amin mendapat giliran pertama menyampaikan pidato seusai pengundian nomor urut. Jokowi berbicara tentang Pemilu 2019 yang mendidik rakyat.
“Yang saya hormati, yang saya cintai, sahabat baik saya Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga Uno,” kata Jokowi membuka pidatonya di ruang sidang utama kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).
Jokowi bersyukur pengambilan nomor urut berjalan lancar. Dia lalu berbicara tentang hubungan baiknya dengan Prabowo-Sandiaga.
“Saya mengajak kepada kita semuanya agar pilpres ini kita isi pendidikan politik yang baik pada masyarakat. Mari kita tunjukkan kematangan berdemokrasi untuk rakyat, untuk kedewasaan rakyat dalam berdemokrasi. Oleh sebab itu, kontestasi politik ini, kita beradu kontestasi program, kontestasi adu gagasan, kontestasi adu ide, kontestasi rekam jejak, kontestasi adu prestasi,” kata Jokowi.
“Saya mengajak kita semuanya tidak saling memfitnah, tidak saling menghina, tidak saling mencemooh, tidak saling menjelekkan, karena itu bukan nilai yang kita anut, itu bukan nilai keindonesiaan. Jangan sampai karena kontestasi politik dalam rangka pilpres, silaturahmi di antara kita menjadi tidak baik,” sambung Jokowi.
Jokowi tak ingin ada perpecahan. Dia ingin tetap berhubungan baik dengan Prabowo-Sandiaga.
“Saya ingin… meskipun berkontestasi, saya masih bisa bertelepon dengan Pak Prabowo, bertelepon dengan Pak Sandiaga, karena beliau adalah sahabat saya sejak lama. Saya kenal Pak Prabowo sejak lama, saya kenal Pak Sandi sejak lama,” ujarnya, seperti dikutip dari detik.com
“Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan. Memang, untuk memajukan negara ini, banyak rintangan, banyak hambatan, banyak perlawanan, tetapi tidak boleh kita menyerah, hanya ada satu pilihan: Indonesia maju,” imbuh Jokowi.