Beritaenam.com — Negara dengan warga yang disiplin. Penduduk sekitar 95 juta orang itu, sudah mendeklarasikan perlawanan terhadap Covid-19 sejak Januari meski saat itu kasus masih terjadi di kawasan China.
Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc berpendapat langkah itu diambil sebab Covid-19 dinilai bisa masuk ke negara hanya dalam waktu singkat.
Pemerintah Vietnam aktif melacak penyebaran virus secara masif meski tak memiliki banyak anggaran dan sistem kesehatan masyarakat yang kuat.
Pemerintah juga langsung mendata warganya yang berpotensi kontak langsung dengan virus corona.
Tak hanya itu, pemerintah juga mendata orang-orang di lingkar dua, tiga, dan empat yang memiliki kontak dengan kasus. Mereka kemudian mendapat pengawasan ketat.
Vietnam termasuk salah satu negara yang menerapkan sistem karantina 14 hari bagi orang-orang yang baru melakukan perjalanan dari kawasan berisiko tinggi. Sekolah dan universitas telah ditutup sejak awal Februari.
Direktur Regional Organisasi Kesehatan Pasifik Takeshi Kasai, menyebut keberhasilan Vietnam dalam meyakinkan masyarakat untuk bekerja sama adalah kunci utama.
Keberhasilan pemerintah Vietnam juga disebabkan peran aktif masyarakat. Jalanan di Hanoi yang biasanya dipenuhi turis dan pedagang kaki lima pun terlihat nyaris sepi.
Sekitar 3.000 bisnis telah tutup sejak akhir Januari dan awal Februari 2020. Jaringan perusahaan besar seperti Vin Group juga telah menutup banyak resor dan hotel meski membuat karyawannya kehilangan pekerjaan.
Berdasarkan data Johns Hopkins pada Sabtu (25/4/2020), Vietnam melaporkan 270 kasus positif Covid-19, 224 orang sembuh, dan nol kasus kematian.
Patut Ditiru! Disiplin Jadi Kunci Vietnam Hadapi COVID-19