MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) akan sangat berhati-hati menyangkut kehalalan vaksin covid-19. Hingga saat ini Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin masih menunggu hasil kajian dari tim MUI yang berangkat ke Tiongkok
“Vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac asal Tiongkok masih dalam tahap uji klinis. Diperlukan kajian dan verifikasi sejauh mana produk tersebut bisa dikatakan halal se- hingga ketika menyampaikan kepada masyarakat tidak salah,” kata juru bicara Wapres, Masduki Baidlowi, kepada wartawan melalui wawancara virtual, kemarin.
Menurutnya, MUI berhati-hati perihal kehalalan vaksin karena itu cukup rawan. Verifikasi juga harus pasti betul. Tingkat kehalalan seperti apa sampai sekarang Wapres sedang menunggu.
“Yang minta untuk segera berangkat ke Tiongkok itu Wapres. MUI memberangkatkan dua ahli yang paham mengenai kehalalan produk serta kesehatan. Yang satu berkaitan dengan fatwa, orang yang mengerti urusan keagamaan, fatwa halal seperti apa,” ucapnya.
Sepulangnya tim MUI dari Tiong kok, lanjutnya, Majelis Fatwa MUI akan membahasnya dan juga melaporkannya ke Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM)-MUI.
Secara terpisah, Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden (KSP), Brian Sri Prahastuti, menyampaikan masyarakat tidak perlu khawatir terkait isu keamanan dalam pengembangan vaksin yang dilakukan di Tanah Air.
Prinsip keamanan, lanjutnya, menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19.
“Pemahaman Indonesia memang lebih baik untuk vaksin produksi Sinovac karena dalam uji klinis tahap tiga PT Bio Farma terlibat juga dalam
proses produksinya pada tahapan tertentu. Kita ketahui Bio Farma dan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung memiliki kredibilitas tinggi secara internasional dalam hal uji vaksin,” jelasnya.
Brian mengungkapkan pemerintah melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai lembaga resmi di Indonesia yang memberikan izin edar dan punya persetujuan penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA).
Saat ini BPOM tengah melakukan kunjungan ke pabrik Sinovac di Tiongkok untuk melakukan penilai an proses produksi bersamaan dengan uji klinis tahap tiga yang sedang berlangsung di Tanah Air. (