beritaenam.com – Suasana Natal begitu terasa ketika pohon Natal setinggi 30 meter berdiri di kawasan Qassaa, ibu kota Suriah Damaskus. Warga yang berada di Damaskus merayakan Natal sejak kota tersebut dibebaskan dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) pada tahun ini.
Diwartakan Russian Today Minggu (23/12/2018), ketika Damaskus masih berada dalam cengkeraman ISIS, warga tidak berani merayakan Natal.
Kini setelah bendera Suriah kembali berkibar di Damaskus pada Mei lalu setelah ISIS diusir, kehidupan yang damai berangsur-angsur pulih.
Selain pohon Natal setinggi 30 meter, banyak warga yang berpakaian Sinterklas dan berpawai di jalan sambil menari dan bernyanyi.
Seorang pejalan kaki berujar, suasana penuh cinta dan kebahagiaan dirasakan oleh orang-orang di Damaskus melalui parade karnaval.
“Ini merupakan pesan yang kami sampaikan dari jantung kota Damaskus kepada seluruh dunia,” ujar pejalan kaki yang tak disebutkan identitasnya itu.
Adapun pohon Natal itu berbentuk kerucut setengah transparan yang memancarkan sinar lembut ketika menyala di malam hari.
Sepanjang tahun ini, Damaskus telah sepenuhnya dibebaskan baik dari ISIS maupun kelompok milisi lainnya diusir dari kawasan pinggiran.
Sejak kehidupan normal mulai pulih, perayaan Natal yang digelar semakin berwarna dengan Russian Today memberitakan sama seperti sebelum konflik terjadi.
Pejalan kaki lain yang tak menolak disebutkan namanya berujar dia membandingkan perayaan tahun ini dengan 2015, ketika Damaskus masih berada dalam kontrol ISIS.
Pengunjung itu mengaku bersyukur karena masih bisa melewati 2018, dan masih diperkenankan untuk merayakan kebahagiaan bersama warga lainnya.
“Kami sangat bahagia tahun ini, dan bersyukur kepada Tuhan karena masih bisa berkumpul dan merayakannya bersama,” katanya.