beritaenam.com, Jakarta – Satu orang terduga teroris tewas meledakkan diri di Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, pada Minggu, 5 Mei 2018. Pelaku meledakkkan diri saat tim Densus 88 Antiteror Polri mengejar yang bersangkutan.
“Dua pelaku terduga teroris, satu ditangkap satu melarikan diri, yang melarikan diri pas dikejar meledakkan diri,” kata Kapolres Kota Bekasi Kombes Indarto saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin 6 Mei 2019.
Dua terduga teroris berinisial S dan T ditangkap di dua tempat terpisah. S ditangkap Minggu 5 Mei pukul 07.42 WIB di Jalan Dr Ratna, Jati Bening, Kelurahan Jati Kramat, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi.
Sedangkan, T ditangkap pukul 08.18 WIB di Jalan The Cluster California, Kelurahan Jati Kramat, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi.
Dalam upaya pengejaran, tim Densus 88 terpaksa melepaskan timah panas untuk melumpuhkan T. Terduga pelaku melemparkan bom ke arah petugas sebelum akhirnya meledakkan dirinya. Sementara terduga S diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya, Densus 88 Mabes Polri menangkap tiga terduga teroris di Kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat. Penggerebekan itu terjadi Sabtu, 4 Mei 2019 siang. Ketiga teroris diduga berencana melakukan aksi penyerangan terhadap polisi saat pemilu berlangsung.
“Mereka akan melakukan amaliah dengan sasaran anggota Polri saat Pemilu. Saat ini kasus tersebut dalam pengembangan oleh tim gabungan,” sebut Dedi Prasetyo, Karopenmas Div Humas Mabes Polri.
Ketiga terduga teroris itu yakni SL, AN dan MC. Polisi menangkap SL pukul 04:34 WIB di Jalan Pondok Ungu Permai Sektor V, Bahagia, Babelan, Bekasi.
“Pelaku SL ini merupakan DPO JAD Lampung,” beber Dedi.
Pelaku kedua yakni AN ditangkap pukul 08.49 WIB di Jalan Keramat Kedongdong, Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi.
Sedangkan pelaku ke tiga berinisial MC diamankan di Jalan Waringin, Gang13 Kelurahan Mintaragen, Tegal Timur, Kota Tegal. “Dua tersangka ini (AN dan MC) bertugas menyembunyikan DPO,” terang Dedi.
Hingga saat ini, proses pemeriksaan terhadap tiga tersangka masih berlangsung. Pihak kepolisian menyatakan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain yang masih berkeliaran atau masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).