beritaenam.com, Jakarta – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengomentari janji capres Prabowo Subianto yang akan menurunkan harga telur dalam waktu 100 hari kerjanya jika terpilih sebagai presiden. Ia menilai janji tersebut akan dilakukan dengan cara ugal-ugalan.
“Upaya menurunkan harga telur, daging dan beras dalam waktu 100 hari adalah ugal-ugalan yang tanpa perhitungan, bagaimana jadinya ketika harga telur, daging dan beras ditekan turun oleh Prabowo? Pastinya akan ada peternak dan petani yang berkurang penghasilan-nya,” ujar Anggota TKN Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan, Sabtu (23/2/2019).
Menurutnya persoalan bahan pangan itu saat ini bukan soal harga. Melainkan bagaimana menjaga kestabilan pangan.
“Padahal persoalan telur, daging dan beras bukan pada masalah menurunkan harga, tapi bagaimana ketiga-nya memiliki harga dan supply yang stabil,” ucapnya.
Inas khawatir Prabowo akan mengupayakan janjinya itu dengan menekan para petani. Secara menurutnya, Prabowo dikenal bersifat keras dan ditakuti petani.
“Tapi yang paling ditakuti oleh petani dan peternak adalah, bahwa Prabowo dikenal ganas dan telengas, sehingga penurunan harga daging, beras dan telur akan dilakukan oleh Prabowo secara tangan besi bahkan bisa jadi juga dengan ancaman, akibatnya petani dan peternak akan merana tapi Prabowo dapat nama,” katanya, seperti dikutip dari detik.com
Sebelumnya Prabowo mengungkapkan janjinya itu di hadapan emak-emak yang tergabung dalam Forum Komunikasi Majelis Ta’lim (FKMT) serta relawan Aliansi Pencerah Indonesia (API). Jika terpilih nanti ia akan menurunkan harga telur dalam program 100 hari kerja.
“Kita akan bekerja untuk emak-emak semuanya. Insyaallah kalau hitungan saya harga daging, harga telur, harga ayam, bisa kita turunin dalam 100 hari pertama. Harga beras saya juga feeling hitungan saya bisa kita turunkan,” tegas Prabowo di Desa Bojong Koneng, Bukit Hambalang, Babakan Madang, Bogor, Jumat (8/2/2019).