beritaenam.com, Jakarta – PT PLN (Persero) menyatakan pada saat Idulfitri terjadi penurunan beban puncak listrik nasional. Di Jakarta dan Banten penurunan beban puncak mencapai 40 persen.
Direktur Bisnis Regional Bagian Jawa Barat Haryanto WS mengatakan kondisi seperti ini biasa terjadi setiap tahunnya.
Untuk Jakarta-Banten beban puncak pada hari normal 8.400 megawatt (mw). Pada kondisi Lebaran beban puncak hanya 4.500 mw.
“Seperti biasa beban turun. Hampir 40 persen,” kata Haryanto saat ditemui di Kantor PLN Disjaya, Jakarta, Selasa, 4 Juni 2019.
Haryanto menjelaskan di saat kondisi beban puncak menurun biasanya PLN melakukan pemeliharaan dan peremajaan pada pembangkit-pembangkit yang ada.
“Ini saatnya memelihara pembangkit kita,” ujar dia.
Di tempat yang sama, General Manager PLN Disjaya M Ikhsan Asaad mengatakan untuk wilayah DKI Jakarta juga terjadi penurunan beban puncak karena banyak masyarakat yang mudik serta kantor dan pertokoan yang tutup selama Lebaran.
Melansir medcom.id, adapun dalam kondisi normal beban puncak listrik Jakarta saat siang hari mencapai 5.100 mw. Saat Lebaran beban puncak turun dalam.
“Beban Jakarta turun sekitar 30 persen,” imbuh Ikhsan.
Di sisi lain, Ikhsan menambahkan selama bulan puasa pasokan listrik DKI Jakarta dalam keadaan aman. Gangguan-gangguan umum beberapa kali terjadi namun dapat diselesaikan.
“Selama bulan puasa kami laporkan aman,” pungkas Ikhsan.