Beritaenam.com — Humvee atau High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle (HMMWV), umumnya dikenal sebagai kendaraan empat roda untuk kebutuhan militer AS yang masuk kategori truk ringan. Kendaraan taktis (rantis) ini diproduksi oleh perusahaan American Motors General (AM General).
Secara umum, sejak dibuat pada 1984 hingga sekarang, kendaraan ini menggantikan fungsi kendaraan operasional militer secara menyeluruh, seperti Jeep dan ambulans. Pendek kata, satu jenis kendaraan bisa untuk berbagai fungsi.
Nah, Indonesia juga memiliki kendaraan serupa, yakni Maung buatan Pindad yang baru diperkenalkan akhir pekan lalu.
Dalam kunjungannya ke Bogor, Minggu (12/7/2020), bahkan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, sudah menjajal Pindad Maung dan siap memesannya untuk kebutuhan militer domestik sebanyak 500 unit.
Abraham menjelaskan, komitmen pembelian 500 unit Maung itu merupakan tahap pertama. Artinya ada kemungkinan Prabowo akan membeli lebih banyak lagi.
Pindad Maung bakal dibanderol sekitar Rp600 jutaan/unit. Jika dikalikan dengan jumlah unit yang bakal dibeli pada tahap pertama maka total anggaran yang dikeluarkan Kemenhan mencapai Rp300 miliar.
Menggunakan mesin Kijang Innova
Secara umum Pindad merancang Rantis ini dengan dukungan mesin mesin turbo diesel 2.494 cc 2GD-FTV buatan Toyota. Mesin itu dapat menghasilkan tenaga 149 horsepower (hp) dengan torsi 400 newton meter (nm).
Mesin tersebut diambil dari kendaraan pikap kabin ganda, yakni Toyota Hilux, yang juga merupakan mesin serupa yang digunakan pada varian Fortuner atau Kijang Innova. Tentunya, untuk versi Maung ada sedikit modifikasi.
Pilihan mesin turbo diesel 2.494 cc itu boleh jadi tergolong baru untuk Pindad. Pasalnya, perusahaan pelat merah itu lazim menggunakan mesin 4.000 cc buatan Renault atau Hino, pada kendaraan 4×4 Komodo misalnya.
Soal kapasitas mesin yang digunakan itu tentu Pindad punya alasan soal kebutuhan kendaraan sebagai rantis ringan buat tempur jarak dekat.
Selain itu, pilihan mesin Toyota juga mempertimbangkan efisiensi perawatan. Bahkan disebut, Pindad Maung dapat dirawat di bengkel-bengkel resmi Toyota.
”Ada sedikit modif, tapi kalau untuk service masih standar untuk Toyota,” ungkap Abraham.
”Ini standar. Mesinnya kalau datang ke Astra (Toyota), jadi buka kap mesin bisa langsung ke komputernya, ya sesuai standar perawatan mereka.”
Pindad Maung versi militer bakal dilengkapi dengan kaca dan bodi anti peluru, serta dilengkapi kebutuhan atau perlengkapan militer, yakni dudukan persenjataan kaliber 7,62 mm, konsol SS2-V4, perangkat GPS navigasi, dan tracker kendaraan serta perlengkapan lainnya.
Secara umum, Pindad mengembangkan Maung versi militer menjadi empat varian, tiga di antaranya adalah Maung kabin ganda, Maung logistik, hingga Maung yang diperuntukkan untuk pertempuran jarak dekat seperti yang dipesan Kemenhan.
Diproduksi untuk sipil, bakal seharga Toyota Fortuner
Selain untuk kebutuhan militer, Pindad Maung juga direncanakan akan diproduksi secara massal, alias bisa dibeli oleh masyarakat umum/sipil.
Tentunya spesifikasinya berbeda dengan versi militernya dan banderolnya pun bakal lebih murah.
Abraham menyebut bahwa Maung versi sipil yang masuk kategori Sport Utility Vehicle (SUV), baru akan diproduksi usai memenuhi kebutuhan militer Indonesia yang dipesan Prabowo.
”Jadi dari sipil juga bisa beli dan harganya relatif atau kompetitif terjangkau,” katanya dalam CNN Indonesia, Senin (13/7).
”Setelah kontrak dengan Kemhan berjalan next kami sudah diizinkan penjualan ke sipil.”
Satu hal yang pasti, spesifikasi Maung untuk sipil tidak dilengkapi persenjataan maupun kaca dan bodi anti peluru. Selain itu, semuanya sama.
Meski begitu, bagi konsumen sipil yang menginginkan Maung dengan kelengkapan proteksi anti peluru, tentunya bisa dilakukan dengan penyesuaian harga.
Soal harga, Maung versi sipil bakal dilego sekitar atau setara SUV kelas menengah yang saat ini cukup populer, seperti Toyota Fortuner yang dilego Rp492,9 juta-Rp685 juta, atau Mitsubishi Pajero Sport Rp491,5 juta-Rp702 juta.
sumber: goodnewsfromindonesia