Beritaenam.com, Bogor – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil jadi pembicara di kampus IPB. Dia mengawali paparannya dengan contoh kasus munculnya hoax.
“Minggu ini bangsa Indonesia dibodohi oleh hoax. Itulah siapa kita hari ini. Dari level rakyat sampai pemimpin karena tidak terbiasa tabayyun, diviralkan oleh digital menghasilkan sebuah keekstriman yaitu saling curiga, saling marah, bikin asumsi. Jadilah di era digital yang serba cepat, mending telat sedikit tapi diverifikasi,” kata sosok yang akrab disapa Emil ini di Auditorium CCR, Kampus IPB, Dramaga, Bogor, Sabtu (6/10/2018).
Dia lalu menyampaikan soal maraknya berita hoax. Mantan Wali Kota Bandung ini menyebut ada bisnis berita bohong.
“Selama 2018 awal kita lihat bahwa berita bohong ini ada bisnisnya. Dengan 100 ribu klik, si pembuat berita bohong dapat income Rp 1,3 juta. Saya cerita the dark side dari era digital ini,” katanya.
Menurut data yang dia peroleh, ada setidaknya 87 situs yang berisi ujaran kebencian. Situs itu bertujuan agar masyarakat saling benci dengan yang berbeda keyakinan.
“Dari laporan survei, bahkan di Amerika pun 75% orang percaya pada berita bohong, karena cara nulisnya itu kayak wartawan, meyakinkan gitu,” ujar Emil.
Berita bohong bagi Kang Emil adalah ancaman terbesar di era informasi saat ini. Jika di Timur Tengah sudah pada tahap perang fisik, di Indonesia mulai muncul gesekan dari kesalahan informasi.
“Situs yang hobi menebar berita palsu ada 800 ribu, hampir 1 juta. Anda adalah konsumennya, Anda yang tidak tabayyun, cek dulu beritanya di detikcom, kompas, dan lainnya,” ujar Kang Emil.