Beritaenam.com, Bali – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menargetkan kemenangan 80 persen di Provinsi Bali untuk pasangan Joko Widodo atau Jokowi – Maruf Amin di Pilpres 2019. Meski diakui berat, target itu diyakini realistis dan bisa tercapai sepanjang mesin partai menjaga kekompakan/ soliditas dan meningkatkan gotong-royong.
“Bali secara khusus mendapat penghormatan dari Ibu Ketua Umum(Megawati), di Bali lah dideklarasikan Pak Jokowi kembali diusung sebagai capres. Karena itu, target suara nanti untuk Pak Jokowi – Maruf Amin minimal 80 persen,” kata Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, saat membuka Rapat Koordinasi Daerah DPD PDI Perjuangan Bali, di Kantor DPD PDI Perjuangan Bali, Minggu, seperti dikutip dalam siaran persnya.
Hasto hadir bersama Ketua DPP I Made Urip, Wasekjen DPP PDl Perjuangan Eriko Sotarduga dan politikus muda PDI Perjuangan Deddy Yervi Sitorus.
Jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan yang hadir memimpin berlangsungnya rakerda yakni Ketua DPD PDI Perjuangan yang juga Gubernur Bali I Wayan Koster, kader PDI Perjuangan yang juga Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), serta jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan se-Bali.
Untuk bisa memenuhi target itu, Hasto menekankan pentingnya sinergi kader, baik di struktural partai, di ekskutif, dan yang menjadi caleg. Semua harus memadukan gerak agar tidak terjadi gesekan di internal.
Hal yang juga harus menjadi perhatian, kata Hasto, adalah bagaimana partai bisa menarik suara kelompok milenial yang jumlahnya sangat banyak.
“Partai harus bisa memasukkan nilai ideologis dengan cara yang kreatif ke generasi milenial agar mereka mau berjuang bersama-sama dengan PDI Perjuangan,” ujar Hasto.
Sementara itu, Eriko Sotarsuga dalam sambutan rakerda mengungkapkan, kemenangan di Bali, baik untuk Pileg maupun Pilpres menyangkut kebanggaan dan harga diri partai.
Oleh karena itu, semua jajaran pengurus dan kader PDI Perjuangan Bali harus menyadari pentingnya gotong royong untuk mewujudkan kemenangan tersebut.
Jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan yang hadir memimpin berlangsungnya rakerda yakni Ketua DPD PDI Perjuangan yang juga Gubernur Bali I Wayan Koster, kader PDI Perjuangan yang juga Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), serta jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan se-Bali.
Untuk bisa memenuhi target itu, Hasto menekankan pentingnya sinergi kader, baik di struktural partai, di ekskutif, dan yang menjadi caleg. Semua harus memadukan gerak agar tidak terjadi gesekan di internal.
Hal yang juga harus menjadi perhatian, kata Hasto, adalah bagaimana partai bisa menarik suara kelompok milenial yang jumlahnya sangat banyak.
“Partai harus bisa memasukkan nilai ideologis dengan cara yang kreatif ke generasi milenial agar mereka mau berjuang bersama-sama dengan PDI Perjuangan,” ujar Hasto.
Sementara itu, Eriko Sotarsuga dalam sambutan rakerda mengungkapkan, kemenangan di Bali, baik untuk Pileg maupun Pilpres menyangkut kebanggaan dan harga diri partai.
Oleh karena itu, semua jajaran pengurus dan kader PDI Perjuangan Bali harus menyadari pentingnya gotong royong untuk mewujudkan kemenangan tersebut.
“Di sini, PDI Perjuangan memang mendominasi, tetapi itu jangan membuat kita lengah, kita tetap harus kerja sama antar kader dan antar caleg,” ucapnya, seperti dilansir dari Antara
Sementara itu, I Wayan Koster dalam sambutannya mengungkapkan, di Pilpres 2014 lalu, di saat dinamika politik lebih sulit PDI Perjuangan berhasil memenangkan Jokowi-JK di angka 71 persen maka kondisi sekarang yang lebih baik menjadi momentum untuk lebih meningkatkan kerja-kerja politik.
“Sekarang kondisi dan iklim politiknya bagus, maka 80 persen harus bisa. Apalagi, kebijakan Pak Jokowi sangat prorakyat, yang tentu ini akan lebih menudahkan kita memenangkan Pak Jokowi-KH Ma’ruf Amin minimal 80 persen,” kata Koster.