Beritaenam.com — PT Pertamina (Persero) resmi meluncurkan dashboard digitalisasi perizinan terpadu yang dirancang untuk memperkuat bisnis perusahaan. Digitalisasi ini memungkinkan integrasi data perizinan, mempermudah proses pengambilan keputusan, memperkuat bisnis eksisting, dan membuka peluang untuk mengembangkan bisnis baru.
“Proses bisnis selalu melibatkan perizinan, kepatuhan terhadap lingkungan, dan aspek keamanan. Dengan sistem yang solid, tidak akan ada celah dalam proses perizinan, mulai dari pemetaan, standardisasi data, hingga pemberian peringatan jika ada perizinan yang kedaluwarsa,” ujar Wiko dalam acara peresmian dashboard digitalisasi perizinan terpadu di Jakarta pekan ini.
Menurut Wiko, dashboard ini mampu menampilkan data terkini dari berbagai perizinan yang dimiliki Pertamina Group. “Sistem terpadu ini juga mempermudah manajemen dalam mengambil keputusan dengan menyajikan data analisis terkait status kelayakan operasi instalasi, status perizinan dasar, dan data penting lainnya,” tambahnya.
Perizinan terpadu ini akan diterapkan di seluruh Pertamina Group dan dipantau secara rutin.
Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Mirza Mahendra, mengapresiasi inovasi yang dilakukan Pertamina untuk mendukung rencana strategis pemerintah. “Dengan dukungan dari lembaga terkait, Alhamdulillah Pertamina telah menyelesaikan kelengkapan perizinan dasar, khususnya di sektor hilir dan akan berlanjut di sektor hulu,” ujar Mirza.
Mirza juga berharap Pertamina terus berkolaborasi dan membangun ekosistem perizinan serta forum komunikasi yang berkelanjutan guna mendukung pelayanan dan suplai energi untuk ketahanan energi nasional.
Acara peresmian ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ary Sudijanto serta Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Mirza Mahendra.
Sebagai perusahaan terdepan dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasinya.