Beritaenam.com, Jakarta – Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir mengaku heran terhadap program aksi ekonomi pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Inas menanyakan apakah poin nomor 30 program aksi ekonomi Prabowo-Sandi hanyalah hoax belaka?
“Setelah membaca program aksi ekonomi Prabowo-Sandi No 30, yakni ‘Memperluas konversi penggunaan BBM kepada gas dan energi terbarukan dalam pembangkit listrik PLN’, sangat mengherankan! Karena program aksi ini ingin memperluas konversi BBM ke gas dan energi terbarukan, sehingga asumsinya adalah Prabowo beranggapan bahwa energi yang digunakan dalam pembangkit listrik PLN sebagian besar masih BBM,” kata Inas dalam keterangan tertulis, Rabu (21/11/2018).
Menurut Inas, faktanya, BBM sudah sangat sedikit digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik PLN, yakni hanya tinggal 6,3%. Penggunaan gas alam juga sudah jauh lebih besar daripada energi BBM itu sendiri.
“Ini berarti sama saja bahwa Prabowo Subianto sama sekali tidak tahu apa-apa tentang Indonesia. Akan tetapi, bagaimana bisa seorang calon Presiden Indonesia tidak pernah tahu perkembangan dan pembangunan yang ada di negerinya sendiri? Sehingga tidak tahu bahwa BBM sudah sangat sedikit digunakan untuk pembangkit listrik! Menggelikan dan memprihatinkan!” ujarnya.
“Jadi tidak heran jika selama ini data yang digunakan Prabowo salah semua karena memang dia tidak tahu apa-apa tentang negerinya atau jangan-jangan malahan dia pura-pura tidak tahu lalu sengaja menggunakan data yang salah alias hoax?” lanjutnya.
Inas melanjutkan, jika benar bahwa Prabowo menggunakan data hoax dalam menyusun program aksinya, bisa dipastikan program aksi Prabowo tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Inas lalu mengungkapkan 6 jenis energi yang digunakan oleh pembangkit listrik di Indonesia yang bersumber dari realisasi Bauran Energi 2010-2018 PLN.
“Panas bumi 5,25%, air 6,39%, gas alam 22,86%, batu bara 58,88%, BBM 6,3% dan, surya/bayu/dll 0,32%,” ungkapnya.
Sumber: detik.com