Beritaenam.com – Selain lalapan, masyarakat Indonesia sudah akrab dengan petai sebagai teman nasi hangat dan sambal super pedas ketika makan.
Penyajiannya bisa saja dimakan mentah, direbus, digoreng, dan dibakar, hingga tersaji dalam semangkuk sayur santan buncis.
Meskipun terkenal karena baunya, petai memiliki penggemar sejuta umat. Rasanya yang gurih nan empuk untuk disantap dengan berbagai macam lauk, menjadikan petai sebagai penambah nafsu makan.
Tidak hanya orang Indonesia yang mengidolakan petai, beberapa orang asing tergiur dengan aroma dan rasanya.
Meskipun tak jarang juga sebagian besar dari mereka mengeluhkan bau yang ditimbulkan setelah mengonsumsi petai.
Mengutip situs steemit pada Minggu (02/12/2018) ada 5 bahaya yang muncul akibat konsumsi petai berlebih:
Menimbulkan bau mulut
Sehabis makan petai, pasti mulut bau. Tentu saja hal ini bisa mengganggu beberapa orang, terutama bagi yang tak menyukainya. Sebaiknya, gunakan cairan pembersih mulut atau tidak usah ngobrol setelah menyantap petai.
Sakit perut
Kebiasaan memakan petai mentah masih sering dilakukan. Jika cara mengolahnya tidak bersih, kemungkinan masih terdapat cacing petai dan bakteri.
Kandungan karbohidrat kompleks yang nantinya membentuk gas di perut bisa menimbulkan sensasi tersengat dan kembung.
Penyebab gagal ginjal
Terdapat asam djenkolic dan tingginya kadar asam amino yang mengandung zat sulfur sedikit beracun. Dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan gagal ginjal akut, asam urat, obstruksi kemih dan nyeri spasmodik.
Rematik
Walaupun rasanya menggoda selera, keseringan makan petai bisa memicu penyakit rematik lho. Sesekali cobalah hindari olahan petai dan pilih sajian lalapan yang rasanya juga tak kalah nikmat dan menyegarkan mulut.
Sakit kepala
Pernahkah kamu merasa pusing setelah makan petai? Nah, ini adalah akibat kebanyakan memakannya.
Meningkatkan kadar asam urat
Selain tinggi asam amino, petai juga mengandung purin tingkat sedang atau tinggi. Makanan kaya kandungan purin dapat meningkatkan kadar asam urat.