Beritaenam.com, Jakarta – Eggi Sudjana membantah telah diusir saat dirinya menjadi pembicara di acara Musyawarah Besar (Mubes) Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) di TMII, Jakarta Timur, Selasa (19/12/2018).
Eggi Sudjana menegaskan kalau dirinya mengalah usai diteriaki kala menyebut kata ganti presiden dalam paparannya.
Sebuah video yang diunggah dalam laman Youtube berjudul ‘Detik-Detik Eggi Sudjana Diusir Paksa Oleh Wartawan’ menunjukkan suasana yang tidak kondusif diikuti dengan teriakan ‘keluar’ dari peserta Mubes tersebut.
Membantah kalau dirinya diusir, Eggi Sudjana mengatakan kalau dirinya berinisiatif untuk memberhentikan pemaparannya dan langsung meninggalkan acara karena melihat situasi yang sudah mulai ramai.
“Nggak lah nggak diusir. Diusir kan kalau sayanya nggak mau pergi tapi dipaksa pergi itu namanya diusir kalau saya yang memberhentikan ceramah kemudian saya keluar bukan diusir namanya malah saya meninggalkan forum,” kata Eggi Sudjana, Rabu (19/12/2018).
Eggi Sudjana mengungkapkan, bahwa kehadirannya dalam acara tersebut untuk memenuhi permintaan dari Ketua Umum Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) Taufik Rahman.
Sebagai salah satu pihak penasihat IPJI, Eggi Sudjana diminta untuk memberikan ilmu terkait dengan kekuatan yang berasal dari kerumunan.
Ada tiga hal sumber yang dipaparkan Eggi Sudjana dalam acara tersebut. Yang pertama yakni wartawan wajib bekerja secara jujur, benar dan adil.
Ketiga poin tersebut dinilai Eggi Sudjana harus menjadi pegangan kuat bagi wartawan. Hal yang kedua disampaikan Eggi Sudjana ialah sebuah kekuatan setianya harus diperlukan seorang pemimpin.
Kalau perubahan dari kerumunan menjadi kekuatan itu harus memilki momentum yang pas. Menurutnya momentum yang pas itu ialah pada Pemilu 2019. Pada konteks pembicaraan tersebut, Eggi Sudjana sempat menyebut ganti presiden.
Ucapannya itulah yang kemudian diprotes peserta yang hadir karena dianggap melibatkan unsur politik di dalam paparannya.
“Apa momentumnya, momentumnya adalah pemilu. Nah pemilu itu 17 April 2019 kita atau saya berharap ganti presiden. Nah baru ngomong disitu langsung diteriakin begitu,” ujarnya.
Menurutnya peristiwa itu dirasa tidak adil baginya lantaran Eggi Sudjana tidak mengkampanyekan kandidat Capres – Cawapres.
“Saya minta ganti presiden nah ada peserta yang nggak setuju. Sekarang pakai logika dong dia setuju dua periode kan boleh, kok saya minta ganti presiden nggak boleh,” tuturnya.
“Tapi karena saya lebih merasa dewasa karena ini masih banyak yang datang, ya, saya berhentiin saya punya ceramah, saya jalan aja, saya keluar,” pungkasnya.