beritaenam.com, Kuningan – Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin meminta ke polisian untuk mengusut tuntas kampanye hitam kepada Joko Widodo oleh oknum ibu-ibu di Karawang. Dia berharap aktor intelektual kampanye hitam ‘ Jokowi terpilih tidak ada azan dan LGBT diizinkan’ juga ditangkap.
“Saya kira itu harus terus diproses karena harus dicari aktor intelektualnya di mana,” kata Ma’ruf di Kuningan, Jawa Barat, Selasa (26/2).
Supaya, kata Ma’ruf, sumber hoaks tersebut dihentikan. Menurut Ma’ruf, kampanye hitam demikian berbahaya.
“Sebab kalau tidak ini bakal ada lagi keluar lagi jadi sumber hoaks itu harus diketahui dan harus diproses. Ini sangat berbahaya bagi demokrasi penegakkan demokrasi dan keutuhan bangsa ini isu seperti itu menimbulkan konflik,” jelasnya, seperti dikutip dari merdeka.com
Sebelumnya polisi telah mengamankan tiga ibu-ibu yang videonya viral menyebar kampanye hitam kepada pasangan calon presiden nomor urut 01 Jokowi- Ma’ruf Amin. Mereka adalah ES, IP dan CW yang dilimpahkan oleh pihak kepolisian di Karawang pada Minggu (24/2).
Direktur Hukum dan Advokasi TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Ade Irfan Pulungan meminta Polda Jabar tidak berhenti melakukan penyelidikan setelah mengamankan tiga perempuan tersebut. Terlebih, ia menduga ketiga ibu rumah tangga itu tidak memahami pesan yang disampaikan.
“Kami menduga kemungkinan ada aktor intelektual di balik itu apakah ibu itu disuruh melakukan kampanye hitam, sebar fitnah, ujaran kebencian kepada masyarakat di sekitarnya untuk tidak memilih Pak Jokowi,” ucap di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (25/2).
Selebihnya, pihak kepolisian pun diminta untuk menelusuri lebih jauh peran ketiga perempuan yang saat ini berada di Polda Jabar. Apakah ketiganya simpatisan atau relawan resmi dari paslon 02 Prabowo- Sandiaga Uno yang saat ini bersaing dengan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019.