Beritaenam.com, Jakarta – Ruhut Sitompul menanggapi soal pernyataan Amien Rais di sebuah media online yang menyebutkan ada dajjal politik di belakang Jokowi. Ruhut Sitompul pun menyindir bahwa Amien Rais ini kumat lagi.
Tak hanya itu, mantan kader Demokrat ini juga menyebut kalau jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) dan pemilihan Legislatif (Pileg) ini banyak tokoh-tokoh yang mendadak muncul ke permukaan.
Sayangnya, menurut Ruhut Sitompul tokoh-tokoh yang mendadak muncul ke permukaan ini nafsunya atau ambisinya saja yang besar tapi tenaganya justru kurang.
Di akhir tulisannya, Ruhut Sitompul tetap menyertakan dukungannya pada calon presiden (capres) Jokowi untuk jadi presiden berikutnya di tahun 2019 dengan memberikan tagar.
“Kumat lagi nie ye, “Amien Rais ada dajjal Politik dibelakang Jokowi”
beberapa Tokoh Politik Akhir2 ini Menjelang Pilpres & Pilleg pernyataan Politiknya menunjukkan Nafsu Besar Tenaga Kurang.
#2019 Sudah biar Pak JOKOWI Lagi MERDEKA,” tulis Ruhut Sitompul di akun Twitternya @ruhutsitompul, Senin (10/9/2018).
“Jadi kita melihat rezim kita saat ini, sok, ya sok aksi. Artinya merasa bisa diatur segala macam strategi,” ujar Amien Rais seperti dilansir dari berbagai sumber.
“Yang kita hadapi, bukan rezim yang sekarang berkuasa ini. Kalau ini relatif mudah tapi belakang ini ada dajjal ekonomi, dajjal politik, dajjal militer, dajjal intelijen, ini yang saya kira mengintai negara ini untuk dicaplok,” lanjut Amien Rais.
Sindiran Ruhut Sitompul kepada Amien Rais yang menyebut kumat lagi ini ternyata berkaca dari pengalaman sebelumnya.
Amien Rais ternyata pernah menyebut kata ‘dajjal’ untuk Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama menjelang Pilkada DKI 2017 silam.
Melansir dari Kompas.com, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional ini menyebutkan kata tersebut saat memberikan sambutan dalam rapat akbar Forum RT/RW DKI Jakarta, Minggu (18/9/2016) pagi.
Dalam sambutannya, Amien menyampaikan seruan untuk melawan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Ahok ini songongnya menyundul langit, sombong sekali, tetapi dalam sejarah tidak ada orang sombong menang. Jadi kita sama-sama lawan. Jangan sampai dajal itu nanti menang,” ujar Amien Rais berapi-api.
Amien Rais juga mengatakan, Ahok tak pantas memimpin Jakarta karena dia tidak pro-rakyat kecil.
Ia juga berpendapat, kepentingan Jakarta sama saja dengan kepentingan nasional. Gubernur DKI Jakarta sama saja dengan orang nomor tiga di Indonesia, atau “RI 3”.
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2017 silam memang sarat ketegangan.
Ada 3 calon yang beraksi, yakni pasangan Ahok – Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan – Sandiaga Uno dan AHY – Sylviana Murni.
Di putaran pertama, perolehan suara Ahok-Djarot dan Anies-Sandi jauh lebih unggul dibandingkan AHY-Sylvi.
Namun belum ada yang merauh suara 50 persen lebih, sehingga pemungutan suara pun dilakukan dua kali.
Untuk putaran kedua, Anies Baswedan – Sandiaga no menang telak atas Ahok – Djarot Saiful Hidayat dengan perolehan suara
Hingga kemudian ternyata gubernur dan wakil gubernur yang terpilih adalah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dengan meraup total suara 57,96 persen berbanding 42,04 persen suara.
Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pun terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Sumber: tribunnews.com