Beritaenam.com, Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi pernyataan calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang menyebutkan ketimpangan ekonomi masih terjadi di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Moeldoko meminta kepada Prabowo agar berbicara dengan data terkait 99 persen rakyat Indonesia masih hidup pas-pasan.
Dia juga meminta agar Prabowo untuk meninjau langsung ke lapangan dan tidak langsung asal berbicara tidak sesuai dengan data.
“Masalahnya pernah ke kampung enggak kan begitu. Jangan komentarnya di atas meja, ke kampung enggak pernah, Coba lihat kampung sana, bagaimana kehidupan masyarakat kita, Lihat ke desa dong. Jangan komentarinya di Jakarta. Kalau ngomongnya enggak by data, tetapi by apa perasaan,” kata Moeldoko ketika ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (24/10).
Dia mengatakan pemerintah bicara sesuai dengan data dan selalu dikontrol serta tidak sembarangan untuk merilis data.
“Ya kita kan bicara by data, bukan by nyeplos, kita ini kan dikontrol dari semua orang, kalau pemerintah bicara sembarangan dikontrol oleh semua nya, bank dunia atau orang luar ngetawain kan begitu semua by data,” papar Moeldoko.
Sebelumnya Prabowo Subianto saat menghadiri Deklarasi Emak-emak Binangkit relawan Prabowo-Sandi di Pendopo Inna Heritage Hotel Denpasar, Bali, Jumat (19/10), mengatakan setelah 73 tahun Indonesia merdeka masih banyak rakyat yang hidup kelaparan serta sulit mendapatkan pekerjaan.
“Kita melihat sekarang adalah keadaan yang saya sebut keadaan paradoks, keadaan yang janggal setelah 73 tahun merdeka yang kaya semakin sedikit dan segelintir orang saja. Dan ini bukan saya karang, ini adalah data fakta yang diakui oleh Bank Dunia oleh lembaga lembaga internasional,” ujar Prabowo.
“Bahwa yang menikmati kekayaan di Indonesia adalah kurang dari 1 persen bangsa Indonesia dan yang 99 persen mengalami hidup pas-pasan bahkan bisa dikatakan sangat sulit,” sambungnya.