Beritaenam.com
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Berita Jaringan Media Digital Indonesia
No Result
View All Result
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Berita Jaringan Media Digital Indonesia
No Result
View All Result
Beritaenam.com
No Result
View All Result
Home info

BPIP Puji Jokowi Gandeng Prabowo-Sandi

Rombongan Ziarah ke Makam Gus Dur dan Soekarno

admin by admin
31/12/2020
in info
0
BPIP Puji Jokowi Gandeng Prabowo-Sandi
7
SHARES
102
VIEWS

Beritaenam.com — Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menilai langkah Presiden Joko Widodo menggandeng mantan rivalnya dalam Pemilu 2019, yakni Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan lalu Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, wujud dari perdamaian politik.

“Tidak pernah terjadi dalam sejarah kita, bahkan luar negeri,” ujar Yudian Wahyudi, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Tokoh BPI Pancasila ini sempat menjadi sorotan publik lantaran pernyataannya yang dinilai kontroversial yakni soal agama adalah musuh terbesar Pancasila.

Pria yang selama ini dikenal sebagai salah seorang tokoh pendidikan. Yudian sebelumnya menjabat sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Pada 2002, ia meraih gelar doktor di bidang yang sama dengan pendidikan magisternya di McGill University.

Sosok pendiri Tarekat Sunan Anbia, Yogyakarta itu menyebut langkah Jokowi sebagai perdamaian politik Indonesia. Presiden Jokowi yang telah menggandeng mantan rivalnya dalam Pemilu 2019 dengan menggandeng Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Hal itu juga merujuk dari kejadian sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Dari sejarah, peristiwa yang dikenal dengan “Fathu Makkah” ini terjadi pada bulan Desember 629 Masehi, bertepatan dengan hari pembebasan Kota Makkah oleh Nabi Muhammad SAW dengan revolusi pertama tanpa berdarah di Kota Makkah.

Hal ini karena saat itu tidak ada darah yang menetes, padahal jika lawan kalah hukumannya sudah diketahui seluruh pihak, namun saat itu tidak ada darah yang menetes.

Hari itu, kata dia, kemudian juga dikenal dengan hari kasih sayang. Hal itu kemudian juga ditiru oleh Presiden Pertama RI, Soekarno.

Dengan meneladani sifat Rasulullah, lewat Soekarno dan para tokoh pemuda, Indonesia mendeklarasikan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan menyatukan lebih dari 40 kerajaan di bawah naungan Pancasila.

Selain itu, pada bulan yang sama, 30 Desember, juga bertepatan dengan hari meninggalnya tokoh pluralisme Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Presiden keempat Indonesia ini dikenal sebagai figur penting yang memperjuangkan toleransi beragama dan kesetaraan untuk semua kelompok agama.

Titik sejarah yang mempertemukan prestasi Soekarno meneladani Rasulullah SAW dalam relasi berbangsa/ bernegara dan kepemimpinan Gus Dur dalam hubungan antaragama pada tanggal 30 Desember ini juga patut diperingati sebagai jejak perdamaian Nasional.

“Kedua tokoh pemimpin bangsa ini menunjukkan bahwa toleransi dan perdamaian merupakan pilar penting kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegas Yudian Wahyudi.

Ia menambahkan, para pemimpin bangsa tersebut telah menunjukkan bahwa toleransi juga memerlukan syarat dengan adanya konsensus. Dalam konteks ke-Indonesia-an, konsensus tersebut ditunjukkan oleh penerimaan Pancasila sebagai norma hukum tertinggi yang mengatur tertib sosial.

Pihaknya juga sengaja ziarah ke makam Bung Karno di Kota Blitar. Selain ke Kota Blitar, rombongan juga ziarah ke makam mantan Presiden Gus Dur di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang.

Agenda ziarah rombongan BPIP ke makam Presiden Republik Indonesia yang pertama dan keempat ini tak hanya memiliki signifikansi sebagai peringatan dan apresiasi atas sumbangsih kedua pemimpin bangsa tersebut, tetapi juga mengingatkan periode penting sejarah perdamaian nasional maupun di dunia Islam.

Pihaknya juga berharap, agenda ziarah ini bisa menjadi momentum untuk menguatkan kembali semangat rekonsiliasi antarelemen bangsa dan memperkokoh perdamaian nasional.

“Semangat rekonsiliasi dan perdamaian ini terutama dibutuhkan ketika bangsa tengah menghadapi ujian berat pandemi COVID-19 ini,” kata dia.

Rencananya, ziarah ke makam para tokoh pemimpin bangsa ini direncanakan akan menjadi agenda tahunan rutin BPIP untuk mengenang jejak perdamaian Indonesia.

Dalam acara itu, diikuti oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. Saat acara, rombongan juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat demi mencegah penyebaran COVID-19.

 

Previous Post

Mahfud MD: Secara De Jure FPI Telah Dibubarkan

Next Post

Jaksa Agung Bentuk Timsus Penuntasan Pelanggaran HAM berat

admin

admin

Next Post
Jaksa Agung Bentuk Timsus Penuntasan Pelanggaran HAM berat

Jaksa Agung Bentuk Timsus Penuntasan Pelanggaran HAM berat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Beritaenam.com berisi orang-orang profesional. Sudah lulus Uji Kompetensi Dewan Pers. Berintegritas dan berpengalaman di dunia jurnalistik.

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© 2022 Beritaenam - PT. Dua Tujuh Delapan

No Result
View All Result
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Berita Jaringan Media Digital Indonesia

© 2022 Beritaenam - PT. Dua Tujuh Delapan