Beritaenam.com | Dalam budaya Jawa, “danyang” adalah istilah yang sudah cukup dikenal. Danyang merujuk pada roh halus yang diyakini melindungi tempat-tempat tertentu, seperti pohon besar, mata air, bukit, atau desa. Kepercayaan ini sudah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jawa, terutama di wilayah pedesaan. Danyang dianggap sebagai sosok tak terlihat yang menjaga keseimbangan di suatu tempat.
Untuk menghormati danyang, masyarakat biasanya mengadakan upacara selamatan sebagai ungkapan rasa syukur dan permohonan perlindungan.
Namun, di balik fungsinya sebagai pelindung, danyang kerap kali dikaitkan dengan praktik mistis yang lebih gelap, yaitu pesugihan.
Pesugihan adalah upaya seseorang untuk mendapatkan kekayaan atau kesuksesan dengan bantuan makhluk gaib, seperti danyang, melalui perjanjian tertentu. Biasanya mereka yang terhimpit kondisi ekonomi memilih jalan pintas ini untuk mendapatkan kekayaan. Sayangnya, pesugihan yang bisa memberikan harta buat pelakunya ini, sering kali menuntut tumbal dalam bentuk nyawa seseorang, yang harus diserahkan sebagai ganti kekayaan yang diberikan.
Pesugihan dengan Danyang: Antara Janji dan Tumbal
Dalam beberapa cerita dan legenda urban di Pulau Jawa, danyang tak hanya dikenal sebagai pelindung desa, tetapi juga sering dijadikan medium pesugihan. Para pemuja yang mencari kekayaan dan kesuksesan menggunakan kekuatan danyang melalui ritual khusus. Namun, pesugihan dengan danyang bukan tanpa konsekuensi. Setiap perjanjian yang dibuat dengan danyang selalu mengharuskan adanya janji yang tak bisa dibatalkan. Jika seseorang meminta kekayaan dari danyang, tumbal berupa nyawa harus diberikan sebagai gantinya. Jika janji ini dilanggar, teror dari danyang pun akan datang.
Legenda tentang danyang yang memberikan kekayaan namun menuntut nyawa sebagai tumbal ini telah banyak dikenal di masyarakat. Ritual pesugihan dengan danyang tak jarang menjadi bahan pembicaraan, bahkan sampai menimbulkan ketakutan tersendiri. Orang-orang yang memutuskan untuk melakukan pesugihan biasanya harus berani menanggung konsekuensi berat dari perjanjiannya.
Teror Danyang dalam Film “Danyang: Mahar Tukar Nyawa”
Cerita tentang danyang dan pesugihan ini dapat Anda saksikan secara nyata dalam film horor terbaru yang berjudul Danyang: Mahar Tukar Nyawa. Film yang akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 7 November 2024 ini, mengisahkan tentang seorang pria bernama Galang yang terjerat dalam perjanjian pesugihan dengan danyang. Karena keinginannya untuk menikahi kekasihnya, Resti, Galang nekat melakukan pesugihan demi mendapatkan kekayaan. Namun, keputusan tersebut membawa bencana ketika tumbal yang diminta adalah nyawa orang-orang yang ia cintai.
Film ini menghadirkan ketegangan yang tak hanya berdasarkan cerita fiksi, tetapi juga terinspirasi dari kisah nyata yang banyak dipercayai di masyarakat. Danyang: Mahar Tukar Nyawa menampilkan bagaimana teror dari danyang menjadi semakin mencekam saat janji yang diucapkan dilanggar.
Bagi yang penasaran dan ingin merasakan kengerian dari cerita pesugihan ini, jangan lewatkan film Danyang: Mahar Tukar Nyawa. Selain alur ceritanya yang menegangkan, film ini juga dibintangi oleh aktor dan aktris terkenal seperti Bhisma Mulia, Wulan Guritno, dan Sahila Hisyam, yang membawa karakter mereka hidup dengan intensitas luar biasa.
Tonton dan Rasakan Terornya!
Bagaimana akhir dari kisah pesugihan Galang? Laki-laki yang kisah cintanya tak berjalan mulus dan justru harus menghadapi teror danyang. Apakah ia berhasil menyelamatkan cintanya, atau justru terjebak dalam kutukan danyang yang tak terhindarkan? Saksikan teror mencekamnya di Danyang: Mahar Tukar Nyawa, yang tayang perdana 7 November 2024 di seluruh bioskop Indonesia.