Beritaenam.com – Belum ada gelandang Inggris Raya yang bisa menyamai pencapaian Roy Keane dari sisi permainan dan prestasi saat ini. Tapi, Dele Alli bisa mendobrak anggapan itu.
Alli bisa dibilang sebagai gelandang muda paling berbakat milik Inggris dalam tiga empat tahun terakhir. Sejak bergabung dengan Tottenham Hotspur pada musim 2015/2016, Alli langsung menarik perhatian.
Permainannya benar-benar konsisten dan semakin tajam tiap musimnya. Pada usia yang masih 22 tahun saat ini, Alli sudah membuat 50 gol di semua ajang bersama Spurs plus 43 assists.
Catatan itu sangat istimewa karena gelandang legendaris Inggris macam Paul Scholes, Frank Lampard, hingga Steven Gerrard membutuhkan jumlah laga yang lebih banyak untuk mencapainya.
Alli juga sudah menjadi langganan timnas Inggris dengan 33 caps dan 3 gol yang dimiliki. Meski dianggap sebagai gelandang serang top saat ini, eks bek Manchester United Gary Neville ternyata punya prediksi sendiri soal masa depan Alli.
“Yang ingin saya katakan tentang Dele Alli, dari pandangan saya dia akan berevolusi, berubah. Saya pikir dia bisa berakhir menjadi gelandang tengah (jangkar),” ujar Neville kepada Sky Sports.
“Saya pikir dia nantinya akan menjadi pengontrol permainan, seorang yang mampu mengumpan dengan hebat di dalam tim. Saya merasa pemain ini punya mentalitas fantastis dan rasa lapar yang luar biasa,” tambahnya.
Alli disebut-sebut bisa jadi seperti Roy Keane, gelandang jangkar andalan MU di era 90-an. Tak cuma piawai dalam mengatur permainan, Keane dengan temperamen tingginya kadang memotivasi tim untuk meraih kemenangan.
Alli pun mirip-mirip karena saat ini dia juga suka main keras dan tak jarang melepaskan tekel yang menjurus bahaya.
Tak cuma itu, Alli kerap membuat kontroversi karena aksi divingnya. Keberanian ini dianggap Neville menjadi modal bagus untuk itu.
“Ketika yang pertama Anda pikirkan adalah tekel, lalu merebut bola liar, segala sesuatu yang menjadi sisi buruk di sepakbola, Dele Alli mampu melakukan itu. Jelas dia masih harus berkembang dan mengerti cara bertahan karena selama ini lebih sering bermain ke depan.”
“Tapi, saya pikir dia adalah pemain yang fleksibel yang akan berevolusi dalam kariernya dan berakhir sebagai pemain yang berposisi lebih ke dalam.”
“Lihat, Roy Keane adalah pemain paling berpengaruh yang pernah setim dengan saya. Tapi, saya pikir Dele Alli punya hal tersebut. Pada awal kariernya, umur 21 atau 22, Anda melihat dia berkembang di bawah Mauricio Pochettino. Kemampuannya tanpa batas.”
“Banyak gelandang terbaik dalam 10 sampai 15 tahun terakhir seperti Steven Gerrard, Paul Scholes, atau Roy Keane, berakhir menjadi gelandang di posisi yang lebih dalam pada kariernya, lalu bisa masuk kotak penalti kapan saja,” demikian dia.