Beritaenam.com — Direktur bank dunia dari Indonesia, kembali diisi oleh perempuan hebat dari Indonesia. Sebelumnya, pada 2010 silam Sri Mulyani bergabung dengan Bank Dunia sebagai Direktur Pelaksana selama enam tahun.
Ekonom perempuan Indonesia kedua yang duduk sebagai Direktur Pelaksana di lembaga internasional tersebut, adalah Mari Elka Pangestu. Ia merupakan ekonom senior kelahiran 23 Oktober 1956.
Mari meraih gelar sarjana dan magister ekonomi dari Australian National University, lalu mendapatkan gelar doktor ekonomi dari University of California at Davis (1986).
Ia memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang pendidikan, diplomasi, organisasi internasional dan pemerintahan, perdagangan internasional, serta investasi antarnegara, antarkawasan, dan domestik.
Pada kurun 2009-2010, istri dari Adi Harsono itu berkiprah di lembaga internasional diantaranya Anggota Komite Kebijakan Pembangunan United Nations, Anggota Komite Indonesian National WTO, dan Anggota Dewan Penasehat World Economic Forum (WEF) Global Competitiveness Forum.
Mari aktif di berbagai forum dan institusi dalam maupun luar negeri seperti Centre for Strategic dan International Studies (CSIS) Jakarta, UNCTAD, UN Sustainable Development Solution Network (SDSN), dan anggota International Council – Women Business Leaders.
Sedangkan kiprahnya di korporasi diantaranya sebagai anggota dewan pembina Astra International dan Bank BTPN.
Tak hanya aktif di organisasi/perusahaan, sejak 1986 Mari sudah mengajar S1/S2 di Universitas Indonesia (UI) dan menjadi Profesor Ekonomi Internasional mulai 2014 hingga sekarang.
Mari juga tercatat sebagai Senior Fellow di Columbia School of International and Public Affairs, disamping menjadi asisten profesor di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew dan Sekolah Kebijakan Publik Crawford, Australian National University.
Kariernya sebagai birokrat juga tak kalah moncer. Di era pemerintahan presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Mari menjabat sebagai Menteri Perdagangan RI (2004–2011) dan selanjutnya sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2011-2014).
Bank Dunia memandang Mari sebagai pakar internasional dalam berbagai masalah global. Mari saat ini adalah Ketua Dewan Pengawas International Food Policy Research Institute (IFPRI) di Washington D.C dan juga aktif sebagai penasihat Komisi Global Geopolitik Transformasi Energi International Renewable Energy Agency (IRENA) di Abu Dhabi.
Mari juga berkiprah di berbagai badan dan gugus tugas seperti Dewan Kepemimpinan di UN Sustainable Development Solutions Network (SDSN), co-chair tim ahli untuk Panel Tingkat Tinggi untuk Ekonomi Kelautan Berkelanjutan, panel dari inisiatif kesehatan WHO, Equal Access Initiative, komisioner untuk Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon Indonesia dan anggota dewan eksekutif dari Kamar Dagang Internasional (ICC).
Ia pernah bekerja sama dengan Jeffrey Sach dalam UN Secretary General Millenium Development Goals (MDGs) Review (2003-2005), menjadi ketua WTO Group-33 (2005-2011), kandidat Direktur Jenderal WTO (2013), serta memimpin kerja sama antarkawasan untuk Asia Pacific Cooperation Council (APEC) dan ASEAN.
Pada tahun 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahi penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana, penghargaan untuk mereka yang telah berjasa bagi bangsa dan negara.
Pengumuman Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia, dilakukan oleh Presiden Bank Dunia David Malpass, Kamis dini hari, (9/1). Pengangkatannya berlaku efektif 1 Maret 2020.
Mallpas mengungkap pengalaman Mari sebagai menteri telah diakui secara global dan kemampuannya akan membantu Bank Dunia dalam mendukung pengentasan kemiskinan.
“Pengalamannya sebagai menteri senior, sekaligus ekonom dan peneliti yang diakui secara global, bersama dengan pengalaman kepemimpinannya yang luas dan keterlibatannya dalam forum-forum internasional tentang masalah pembangunan akan sangat bermanfaat bagi pekerjaan kami di Bank Dunia dalam mendukung pertumbuhan dan pengentasan kemiskinan,” ujar Mallpas dalam situs resmi Bank Dunia.
Sejalan dengan penunjukannya, Mari mengungkap tugas menjadi Direktur Bank Dunia tersebut merupakan kehormatan besar. “Saya menantikan kesempatan untuk bekerja dengan tim yang kuat ini dalam tantangan mendesak yang dihadapi anggota Bank Dunia,” ujarnya.
Dalam peran barunya, Mari akan mengawasi program kerja Kelompok Praktik Global Bank Dunia. Selain itu, ia juga akan mengawasi kelompok riset dan data Bank Dunia (DEC) dan fungsi Hubungan Eksternal dan Korporat.