Beritaenam.com — Atas nama Pimpinan dan segenap Anggota DPD RI, saya merasa bersyukur dan berbangga. Bahwa kiprah Nahdlatul Ulama (NU) ini masih terus eksis dan berjaya, berperan membangun Bangsa.
NU membangun umat dalam meningkatkan sumber daya manusia di bidang pendidikan Islam, menjaga nilai budaya, memajukan Islam toleran dan moderat di mana pada saat ini NU sedang merayakan Harlah ke-95.
Usia 95 tahun ini juga menandakan kematangan jati diri dan kebijaksanaan yang saya yakin terimplementasikan dalam keseharian sehingga berdampak positif bagi perkembangan umat dan bangsa.
Tidak hanya bagi umat melainkan juga khidmat untuk menjaga NKRI.
NU ini merupakan salah satu organisasi terbesar keagamaan terbesar di dunia dan salah satu tertua di Indonesia yang memfokuskan dirinya pada bidang pendidikan keislaman (wasathiyah/moderat), sosial dan ekonomi keumatan.
Telah menghasilkan jutaan alumni yang tentunya tersebar ke seluruh penjuru tanah air.
Keseriusan organisasi ini dalam bidang pengembangan sumber daya manusia ini memang patut kita hargai setinggi-tingginya karena para pendiri Nahdlatul Ulama serta para penerusnya telah menyadari hakikat dari pengembangan sumber daya manusia itu sendiri.
Pengembangan sumber daya manusia adalah sebuah bidang tumpuan masa depan dan memiliki horizon waktu yang panjang.
Dibutuhkan ketahanan (endurance) yang kokoh disertai kesabaran yang mumpuni dalam mengembangkan bidang ini.
Hal ini dikarenakan output yang dihasilkan bukan suatu hal yang bersifat materiil melainkan hal lain yang lebih bersifat immateriil berupa perubahan pola pikir dan tingkah laku masyarakat.
Dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara hendaknya kita dapat menghayati dan membudayakan nilai-nilai religius.
Sosok kharismatik para pendiri NU dan tokoh-tokoh moderat NU seperti Almarhum Gusdur, Gus Mus, dan Quraish Shihab, sehingga menjadi landasan moral dan etik dalam keseharian kehidupan kita di Indonesia.
Ajaran NU sebagai sistem nilai yang seharusnya dipahami, dihayati, dan diamalkan dalam kehidupan nyata sehari-hari oleh para generasi penerus bangsa.
NU hingga kini terus mempromosikan Islam yang toleran dan berkebudayan Nusantara.
Ciri khas pendidikan pesantren dapat dilaksanakan sebagai contoh bagaimana Islam dan budaya dipadukan secara kultural dan sosiologis masyarakat Indonesia.
Jika Islam toleran dan moderat di amalkan dan dipraktekan oleh komponenan bangsa secara nyata, maka bangsa kita bisa membentuk sikap perilaku yang berakhlak mulia.
Dalam memperjuangkan kepentingan umat dan membangun bangsa ini ke depan, DPD RI sebagai lembaga perwakilan, mengharapkan agar terus bekerja sama yang bersinergi dengan NU.
Visi DPD RI adalah mendorong kemajuan pembangunan, khususnya pembangunan yang berorientasi pada kemajuan daerah.
Harapan DPD RI dan NU bersinergi
Ya semoga cepat terwujud karena banyak agenda publik yang bisa diperjuangkan secara bersama yaitu keumatan dan keindonesiaan.
Seperti agenda pemberantasan kemiskinan, pemberantasan korupsi, kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, dialog agama, dan agenda-agenda publik lainnya.
Ada simpul yang mempertemukan visi DPD RI sebagai lembaga perwakilan dengan cita-cita NU sebagai organisasi umat Islam Indonesia.
Yakni bagaimana membangun dan menjaga bangsa ini menjadi lebih baik lagi ke depan. DPD RI senantiasa mengharapkan dukungan dari semua organisasi civil society, seperti NU, untuk mencapai cita-cita berbangsa dan bernegara. Yakni kesejahteraan, keadilan, pembangunan, dan perdamaian.
DPD RI yang keanggotaannya terpilih dari berbagai unsur masyarakat (suku, ras, etnis, agama, dan budaya) mengharapkan agar NU dan DPD RI bergandengan tangan untuk mematangkan integrasi nasional.
Misinya memperkuat NKRI, menjaga Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika.
DPD RI dan NU harus mendorong agar kehidupan berbangsa dan bernegara harus diperkuat dengan sikap lebih saling mengerti, saling menghormati, dan saling tenggang rasa dengan golongan lain.
Saya berharap NU tetap istiqamah dalam mendidik anak-anak bangsa ini dalam bidang pendidikan agama dan umum, mempromisikan Islam yang toleran dan moderat seperti yang selama ini telah dilakukannya selama 95 tahun.
Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan bimbingan-Nya kepada kita sekalian.
Selamat melaksanakan tugas mulia sebagai hamba-Nya, dan sebagai bangsa, membawa kehidupan yang lebih bahagia dan bermakna bagi seluruh Bangsa Indonesia.
Mengucapkan: Selamat Merayakan Harlah ke-95 Nahdlatul Ulama, kejayaan dan kesuksesan semoga selalu menyertai kita.