beritaenam.com, Jakarta – Hasil kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Arab Saudi adalah bertambahnya jumlah kuota haji Indonesia sebanyak 10.000 jemaah. Tambahan 10.000 kuota haji itu patut mendapat apresiasi.
Demikian pernyataan ini disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, Senin (15/4/2019).
Saat ini kuota jemaah haji ini sebanyak 221.000 jamaah.
“Karena itu, sebagai Pimpinan Komisi VIII, kami patut mengapresiasi atas hasil kunjungan Presiden Jokowi ke Arab Saudi ini,” ujar politikus Golkar ini.
Keputusan penambahan kuota haji ini disampaikan saat pertemuan Presiden Jokowi dengan Raja Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman di Istana Pribadi Raja (Al-Qahr al-Khas) di Riyadh, Minggu (14/4/2019).
Penegasan keputusan itu juga disampaikan kembali oleh Putera Mahkota Kerajaan, Muhammad Bin Salman, yang melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi pada hari yang sama.
Ace menjelaskan pula, penambahan kuota haji ini akan mengurangi daftar tunggu jamaah haji Indonesia yang saat ini rata-rata mencapai 18 tahun. Bahkan di daerah Sulawesi Selatan, daftar tunggu jemaah haji mencapai 40 tahun.
Dia menilai tambahan kuota haji ini merupakan upaya diplomasi Presiden Jokowi yang secara khusus kepada Pemerintahan Kerajaan Arab Saudi.
“Kalau bukan karena memiliki kedekatan diplomatik antara Pemerintah Indonesia di bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi saat ini, penambahan ini sulit untuk dilakukan,” jelasnya, seperti dikutip dari tribunnews.com
Diberitakan Kunjungan Presiden Jokowi ke Arab Saudi tidak hanya disambut hangat Raja Salman, namun juga sang Putra Mahkota, Mohammed bin Salman (MBS).
Dalam pertemuan di Istana Putra Mahkota Riyadh Minggu malam (14/4/2019) seperti dikutip Antara, MBS menyebut Jokowi sebagai sosok pemimpin yang maju.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden Jokowi menjelaskan, pertemuan itu berlangsung dalam suasana yang cair dan penuh kehangatan.
Disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, MBS menghargai stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Indonesia dinilai beruntung mempunyai pemimpin yang jelas dan maju,” ujar Bey.
Selain pertemuan, MBS juga menjamu Presiden Jokowi dalam acara makan malam. Dalam pertemuan tersebut, putra mahkota 33 tahun itu juga menyampaikan Riyadh memutuskan untuk menambah kembali kuota haji sebanyak 10.000 orang bagi Indonesia.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan Raja Salman di istana pribadinya Al-Qasr Al-Khas pada sore hari selepas jamuan santap siang.
“Presiden Jokowi dan Raja Salman sepakat ke depan, kerja sama ekonomi akan terus ditingkatkan terutama di bidang energi dan pariwisata,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seusai pertemuan.
“Raja Salman juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kepemimpinan Indonesia di dalam menjaga stabilitas kawasan dan dunia,” ucap Menlu Retno.